Harga minyak mentah dunia berakhir lebih tinggi pada penutupan perdagangan Selasa (18/11), setelah sesi yang diwarnai gejolak. Kenaikan ini didorong pertimbangan pasar atas dampak sanksi terhadap ekspor energi Rusia, yang berpotensi mengencangkan pasokan global. Sentimen tambahan datang dari pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengungkapkan bahwa pemerintahannya telah memulai proses wawancara untuk calon ketua Federal Reserve berikutnya.
Secara rinci, minyak mentah acuan Brent menguat 69 sen atau 1,07 persen menjadi USD 64,89 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 83 sen atau 1,39 persen ke level USD 60,74 per barel.
Batu Bara Ikut Menguat
Di pasar komoditas lainnya, harga batu bara juga ditutup di wilayah positif. Berdasarkan data Ice Newscastle, kontrak batu bara untuk pengiriman Desember tercatat naik 1,75 persen, menempati posisi USD 115,2 per ton.
Artikel Terkait
Astra International Gelar Rotasi Strategis di Jajaran Direksi dan Komisaris
ADB Suntik Rp 7,86 Triliun untuk Pacu Transisi Energi Bersih Indonesia
Trump Persempit Daftar Calon Ketua The Fed, Pengumuman Akhir Tahun Diambang
Suzuki Gasak Pasar ASEAN, Ekspor Fronx dan Satria Rambah 180.000 Unit