Emiten pertambangan batu bara, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), berhasil melunasi seluruh sisa utangnya lebih cepat dari jadwal. Perusahaan, yang merupakan anak usaha PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID), membayar penuh sisa Senior Notes 2026 senilai USD 212,25 juta, atau setara dengan Rp 3,55 triliun, sebelum jatuh tempo yang seharusnya pada Februari 2026.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (19/11), BUMA menyatakan langkah ini sebagai bagian dari pendekatan proaktif mereka dalam mengelola kewajiban. Pelunasan dini ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas, memperkuat struktur modal, serta membangun profil kredit dan kepercayaan investor yang lebih kokoh.
Obligasi dengan kupon tetap 7,75 persen itu pertama kali diterbitkan pada Februari 2021 dengan nilai pokok USD 400 juta. Instrumen utang ini kemudian mengalami amendemen melalui perjanjian tambahan pada Juni 2022 dan Maret 2024. Dengan pelunasan terakhir ini, kewajiban BUMA atas Senior Notes 2026 dinyatakan selesai dan bunga obligasi tersebut tidak lagi berjalan.
Pembiayaan untuk transaksi pelunasan ini sebagian besar bersumber dari fasilitas sindikasi yang diberikan sejumlah bank terkemuka di dalam negeri. Kerja sama ini melibatkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk, yang mencerminkan tingginya kepercayaan institusi keuangan terhadap kinerja BUMA.
Artikel Terkait
Dolar Stagnan di Puncak Tertinggi Sepekan, Pasar Berbalik ke Safe Haven
IHSG Dibuka Hijau, Top Gainer XIPB Melonjak 31 Persen
Harga Emas Antam Meroket Rp 21.000 di Tengah Insentif Fiskal Baru
Harga Emas Antam Melonjak Rp 21.000, Tembus Rp 2,3 Juta per Gram