Beberapa tahun belakangan, strategi bisnis Oppo di Indonesia bergeser cukup drastis. Dulu, brand asal China ini lebih banyak mengandalkan toko-toko di ruko atau tepi jalan. Kini, mereka justru makin agresif membuka gerai di mal-mal premium di berbagai kota besar.
CEO Oppo Indonesia, Jim Zhang, tak sungkan menjelaskan alasan di balik langkah ini. Menurutnya, industri smartphone terus berubah, dan perilaku belanja konsumen pun ikut berubah total.
Inspirasi dari Seorang Ayah dan Sebuah Toko Buku
Rupanya, perubahan strategi ini berakar dari pengalaman pribadi Jim sebagai seorang ayah. Gagasan menyatukan teknologi dengan gaya hidup misalnya dengan menyelipkan kafe atau nuansa toko buku bermula dari sebuah momen sederhana saat ia jalan-jalan dengan anaknya di China.
Waktu itu, Jim mengunjungi sebuah toko buku di Shenzhen bernama 'Sisyphe'. Tempat itu langsung menarik perhatiannya.
Bagi Jim, ruang seperti itulah yang dicari keluarga masa kini. Sebuah tempat di mana anak bisa senang bermain atau membaca, sementara orang tua bisa tetap santai menikmati waktu tanpa merasa terburu-buru.
Inspirasi lain datang dari anak perempuannya yang berusia 10 tahun. Suatu hari, si anak minta izin main ke rumah teman. Alasannya? Sang teman punya ayah yang baru membeli 3D Printer.
Percakapan singkat itu membuka mata Jim. Ia pun menyadari pentingnya menghadirkan pengalaman teknologi yang langsung bisa disentuh seperti 3D Printer yang mereka pasang di toko barunya untuk menarik minat generasi muda yang memang sudah akrab dengan inovasi.
Artikel Terkait
Clair Obscur: Ekspedisi Fantasi yang Menyapu Bersih Panggung The Game Awards
Kunci Sukses Konten Era AI: Bukan Cuma Teknologi, Tapi Cara Anda Memberi Perintah
X Akhirnya Tuntaskan Denda Rp80 Juta Atas Keterlambatan Moderasi Konten Pornografi
Polytron Luncurkan Laptop Ringan untuk Kreator yang Tak Mau Ketinggalan AI