Nvidia sendiri menyambut keputusan ini dengan positif. Perusahaan itu menyebutnya sebagai langkah yang bijaksana.
demikian pernyataan mereka, seperti dikutip BBC. Pasar pun langsung bereaksi. Saham Nvidia disebut-sebut naik sekitar 2% dalam perdagangan after-hours.
Tapi, di balik respons positif pasar, situasinya sebenarnya masih keruh. Trump mengklaim Presiden China Xi Jinping merespons baik langkah ini. Namun faktanya, Beijing sudah lebih dulu memerintahkan perusahaan teknologinya untuk mengurangi ketergantungan pada chip AS. Mereka didorong beralih ke produsen domestik, seperti Huawei. China memang sedang getol membangun ekosistem chip sendiri.
Di sisi lain, kebijakan Trump ini juga disambut kritik pedas di Washington, terutama dari kalangan 'elang' atau kelompok garis keras. Anggota DPR dari Partai Republik, John Moolenaar, dan beberapa senator Demokrat menyebut keputusan ini blunder besar. Kekhawatiran mereka jelas: chip H200 itu bisa saja dimanfaatkan militer China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), untuk mengembangkan kemampuan AI mereka.
kata Moolenaar. Jadi, meski lampu hijau sudah diberikan, jalan di depannya masih panjang dan berliku.
Artikel Terkait
Tengkorak Berbentuk Kubus Ditemukan di Meksiko, Ungkap Teknik Modifikasi Kepala yang Langka
CEO Nvidia Anggap Huawei sebagai Kekuatan Teknologi yang Tangguh
Redmi Note 15 Siap Meluncur Global, Harga dan Spesifikasi Bocor
ChatGPT di Ujung Tanduk: Gugatan Hukum Menuding AI Jadi Pelatih Bunuh Diri