Trump Buka Keran Ekspor Chip Nvidia ke China, Tapi dengan Tarif dan Syarat Ketat

- Selasa, 09 Desember 2025 | 13:54 WIB
Trump Buka Keran Ekspor Chip Nvidia ke China, Tapi dengan Tarif dan Syarat Ketat

Lewat unggahan di Truth Social, Donald Trump memberi sinyal bahwa Nvidia boleh menjual chip AI-nya ke China. Tapi, izin ini bukan tanpa syarat. Ada aturan ketat yang menyertainya, terutama soal siapa pembelinya. Hanya pelanggan yang sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah AS yang bisa mendapatkannya.

Pengumuman itu muncul Senin lalu. Trump bilang, langkah ini diambil buat menyeimbangkan dua hal: kepentingan ekonomi dan keamanan nasional Amerika.

Begitu kira-kira pernyataannya, seperti dilansir Reuters. Keputusan serupa juga berlaku untuk perusahaan chip AS lain, misalnya AMD dan Intel. Kabarnya, ini hasil dari lobi keras CEO Nvidia, Jensen Huang, yang baru-baru ini sowan ke Washington.

Nah, ada satu poin penting yang bikin banyak orang perhatian. Trump bilang, penjualan chip ini bakal kena biaya tambahan 25% untuk pemerintah AS. Awalnya sempat bikin bingung karena dia nulis "$25%", tapi pejabat Gedung Putih kemudian klarifikasi: itu tarif 25 persen, bukan dua puluh lima dolar. Angkanya lebih tinggi dari wacana 15% yang sempat beredar Agustus lalu.

Mekanismenya begini: chip yang diproduksi di Taiwan akan dikenai pajak impor saat masuk AS dulu. Di sana, chip diperiksa keamanannya, baru kemudian diekspor ke China.

Meski terdengar seperti keringanan, perlu diingat bahwa chip H200 yang diizinkan itu bukan yang paling canggih dari Nvidia saat ini. Ia masih satu generasi di belakang chip Blackwell, yang dianggap sebagai semikonduktor AI paling mutakhir di dunia. Trump dengan tegas menegaskan, chip Blackwell dan Rubin (generasi penerusnya) tidak termasuk dalam kesepakatan ini. Bagi pemerintahan Trump, ini adalah sebuah kompromi. AS tetap bisa berbisnis, namun teknologi terbaiknya tetap disimpan untuk diri sendiri dan sekutu-sekutunya.


Halaman:

Komentar