Keputusan itu memang menyelesaikan satu masalah, tapi menimbulkan masalah baru. Tiga astronot Shenzhou-21 Zhang Lu, Wu Fei, dan Zhang Hongzhang yang baru datang jadi "terdampar" di Tiangong. Mereka terjebak tanpa pesawat cadangan untuk evakuasi darurat. Makanya, kedatangan Shenzhou-22 ini sangat dinantikan untuk menghilangkan risiko keselamatan itu.
Bukan Cuma Sekoci Penyelamat
Shenzhou-22 ternyata tidak datang dengan tangan kosong. Selain berfungsi sebagai sekoci penyelamat, pesawat ini juga membawa kargo penting. Ada suku cadang untuk stasiun, peralatan khusus untuk memperbaiki jendela Shenzhou-20 yang retak, dan yang tak kalah penting buah-buahan serta sayuran segar untuk para kru.
Setelah bersandar dengan Tiangong, Shenzhou-22 akan menetap di sana sampai sekitar April 2026. Itu adalah jadwal akhir misi ketiga astronot saat ini. Jadi, pesawat inilah yang nantinya akan mengantarkan mereka pulang ke Bumi setelah tugas selesai.
He Yuanjun, seorang pejabat CMSA, memberi pernyataan menarik. Ia bilang, berkat kesiapsiagaan yang matang, China hanya butuh 16 hari untuk mengeksekusi prosedur peluncuran darurat ini dari nol.
"Peluncuran darurat ini adalah yang pertama bagi China," ujarnya. "Namun saya berharap ini akan menjadi yang terakhir dalam perjalanan umat manusia di luar angkasa."
Artikel Terkait
Guncangan Blokir ChatGPT: Ketika Regulasi Mengancam Napas Digital Rakyat
IM3 Platinum Hadirkan iPhone 17 dengan Kuota Bebas Roaming ke Malaysia-Singapura
Survei: Sepertiga Warga Indonesia Percayakan Diagnosis Kesehatan pada Kecerdasan Buatan
iPhone Air Tersendat, Rilis Generasi Kedua Ditunda Hingga 2027