Punggung kaku, leher pegal, lutut nyeri—itu semua bisa jadi imbas dari terlalu banyak duduk. Otot-otot tubuh bagian bawah jadi jarang terpakai, fleksibilitas menurun, dan postur tubuh pun berantakan.
5. Dampak pada Kesehatan Mental
Tak cuma fisik, mental juga ikut kena imbas. Mereka yang lebih banyak duduk cenderung lebih gampang stres atau cemas. Kenapa? Karena aktivitas fisik merangsang produksi endorfin, si penghilang stres alami. Kalau jarang bergerak, ya hormon bahagia itu pun berkurang.
Lalu, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Jangan khawatir, kamu tidak harus langsung jadi atlet. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa mulai diterapkan hari juga:
- Jangan duduk terlalu lama. Usahakan berdiri dan lakukan peregangan setiap 30–60 menit sekali.
- Jalan kaki lebih sering. Targetkan 5.000 sampai 10.000 langkah per hari. Nggak perlu sekaligus, bisa dicicil.
- Pilih tangga. Daripada naik lift atau eskalator, lebih baik gunakan tangga. Lumayan buat bakar kalori.
- Olahraga ringan saja cukup. Yoga, senam, atau peregangan singkat di sela waktu kerja sudah sangat membantu.
- Coba pakai standing desk. Kalau memungkinkan, bekerja sambil berdiri bisa mengurangi waktu duduk.
- Kurangi screen time. Saat menelepon atau baca berita, coba sambil jalan-jalan kecil. Jangan terus-terusan menatap layar tanpa jeda.
Kesimpulannya
Jadi, apakah kurang gerak bisa memicu masalah kesehatan serius? Tentu saja iya. Mulai dari obesitas, diabetes, gangguan jantung, sampai tekanan mental—semuanya mengintai jika kita abai bergerak.
Memang, tuntutan zaman sering memaksa kita untuk duduk lama. Tapi, tubuh kita tidak dirancang untuk diam terus. Mulailah dengan langkah-langkah kecil: berdiri lebih sering, berjalan kaki, atau sekadar naik-turun tangga. Semua itu adalah investasi berharga untuk kesehatan jangka panjang.
Jangan tunggu sampai sakit. Ayo, bergerak!
Artikel Terkait
Mahasiswa Unair Rancang Perisai Nano untuk Atasi Diabetes Tipe 1
IBM Siapkan Restrukturisasi Besar, Ribuan Pekerja Terancam Dirumahkan pada 2025
Geliat Tsinghua University Guncang Hegemoni AS di Kancah Kecerdasan Buatan
NeutraDC dan AMD Gabungkan Kekuatan untuk Pacu Laju AI di Asia Tenggara