Sebagai bentuk kontribusi nyata, Ericsson tidak hanya mengandalkan kegiatan seperti Hackathon. Perusahaan telah mendirikan dan mengoperasikan 5G Innovation Lab yang terletak di Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI), hasil kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian.
Laboratorium inovatif ini berfungsi sebagai bengkel kerja atau hub kolaborasi yang permanen. Di sini, para pengembang perangkat lunak, pelaku industri, dan talenta digital dapat bertemu dan bekerja sama untuk menciptakan berbagai use case atau aplikasi nyata yang memanfaatkan kekuatan 5G dan kecerdasan buatan.
Fasilitas ini bertujuan untuk mengindustrialisasi ide-ide segar dari talenta digital Indonesia. Dengan demikian, dalam satu hingga dua tahun ke depan, inovasi tersebut dapat diwujudkan menjadi solusi nyata yang siap digunakan oleh berbagai sektor industri di Indonesia.
Daniel Ode, President Director Ericsson Indonesia, Singapore, Philippines, and Brunei, menekankan bahwa kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan industri adalah kunci untuk memecahkan tantangan kompleks dengan solusi teknologi. Kolaborasi semacam ini menciptakan efek pengganda yang mempercepat terciptanya inovasi yang berdampak luas.
Artikel Terkait
Steam Machine 2026: Spesifikasi, Harga, & Performa 6x Lebih Kuat dari Steam Deck
Lebah Lucifer: Spesies Baru dengan Tanduk Ditemukan di Australia Barat
Remote Touch: Indra Ketujuh Manusia yang Terbukti Secara Ilmiah
Australia Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Denda Rp 545 M Mengintai