Sebaliknya, pendekatan elektroda kering menggantikan pelarut cair dengan pencampuran bahan baku menjadi bubuk padat, kemudian langsung dipres ke kolektor arus. Proses ini tidak hanya lebih cepat tetapi juga lebih ramah lingkungan dengan mengurangi konsumsi energi.
Meskipun implementasi skala besar tetap menjadi tantangan, Nissan telah mengoperasikan jalur produksi percontohan sejak awal tahun. Sementara LiCAP Technologies mengoperasikan fasilitas produksi berkapasitas 300 megawatt-jam di California untuk teknologi Active Dry Electrode (ADE) mereka.
Perkembangan ini menandai babak baru dalam evolusi kendaraan listrik, dengan Nissan dan LiCAP Technologies berkomitmen menghadirkan baterai berjarak tempuh lebih jauh dan waktu pengisian lebih cepat untuk masa depan mobilitas elektrik.
Artikel Terkait
UMP 2026 Segera Diteken, Besaran Kenaikan Masih Jadi Misteri
Menteri ESDM Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman untuk Nataru
Bencana Sumatera: 140 Ribu Rumah Porak Poranda, Pemerintah Siapkan Relokasi
OJK Pacu Regulasi ETF Emas Syariah, BRI-MI Gandeng Pegadaian dan CIMB Niaga