Kehadiran BYD di pasar mobil Indonesia memang seperti angin segar. Mereka baru benar-benar mulai berjualan Juni 2024 lalu, tapi lihat saja datanya. Hingga November 2025, angka wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler mereka sudah mencapai 55.580 unit. Cukup fantastis untuk pemain baru.
Padahal, awal-awal mereka berjalan cukup hati-hati. Enam bulan pertama, penjualan mereka stabil saja, berkutat di angka 1.500 hingga 3.000 unit per bulan. Tapi itu sudah cukup untuk langsung menantang dominasi Hyundai di pasar mobil listrik nasional saat itu. Di sisi lain, penjualan ritelnya juga tak kalah solid. Dari Juni 2024 sampai November 2025, tercatat 53.253 unit berpindah dari diler ke tangan konsumen.
Portofolio yang Makin Ganas
Agresivitas mereka tak surut memasuki 2025. Mereka menghadirkan Denza D9, MPV listrik premium pertama di sini. Sambutannya? Luar biasa. Sejak diluncurkan Januari lalu, Denza D9 langsung mencatat 7.176 unit di penjualan wholesales dan 7.047 unit secara ritel.
Yang menarik, BYD sepertinya paham betul selera pasar Indonesia. Mereka tak cuma mengandalkan satu jenis mobil. Lihat saja portofolionya sekarang. Mulai dari city car Atto 1, hatchback Dolphin, sampai SUV kompak Atto 3. Mereka juga punya sedan premium Seal, MPV 7-penumpang M6, dan bahkan SUV coupe Sealion 7. Lengkap banget.
Tapi, bintang utamanya belakangan ini jelas si Atto 1. Mobil ini muncul tiba-tiba dan langsung bikin heboh. Harganya? Di bawah Rp 200 juta untuk varian termurah, dengan klaim jarak tempuh sampai 300 kilometer. Nilai tambah yang ditawarkan, ditambah desain yang sporty, langsung jadi magnet kuat.
Artikel Terkait
Pulau Jawa Kembali Jadi Primadona Liburan Nataru 2025
BNBA Fokus Pulihkan Trauma Warga Pascabencana di Sumatra
Wakapolri Soroti Infrastruktur sebagai Kunci Pemulihan Bencana Sumatra
2,1 Juta Kendaraan Serbu Gerbang Tol Cikampek, Puncak Arus Balik Diprediksi Awal Januari