Helikopter Polri Menembus Banjir, Bantuan Turun dari Langit untuk Aceh Tamiang

- Jumat, 26 Desember 2025 | 03:45 WIB
Helikopter Polri Menembus Banjir, Bantuan Turun dari Langit untuk Aceh Tamiang

Langit di atas Aceh Tamiang sore itu kelabu. Sebuah helikopter Polisi Udara Baharkam Polri melayang rendah, mesinnya menderu memecah kesunyian. Dari ketinggian, daratan di bawahnya bukan lagi hamparan sawah atau permukiman, melainkan lautan air keruh yang tak berujung. Banjir bandang akhir November 2025 telah mengubah segalanya.

Hampir mustahil mencari titik aman untuk mendarat. Bahkan sekadar menjatuhkan bantuan pun tampak seperti misi nekat. Tapi bagi Polri, kondisi ekstrem justru jadi ujian nyata bagi aksi kemanusiaan. Mereka tak punya pilihan selain terus maju.

Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho menggambarkan situasi ini sebagai tantangan yang benar-benar luar biasa.

“Tidak ada tempat aman untuk melakukan droping bantuan. Seluruh area tergenang, lahan kosong berubah menjadi arus deras, dan titik-titik evakuasi tak lagi dapat dijangkau,” ujar Sandi, mengingat operasi pada Sabtu (6/12/2025) lalu.

Di dalam kokpit, ketegangan terasa. AKBP Dian Didik Arvianto sebagai pilot dan Iptu Vidya H Mangundjaya sebagai copilot harus berkonsentrasi penuh. Dibantu awak, Aipda Sanioko dan Bripka Kukuh Wahyu, mereka harus memutuskan segala sesuatu dalam hitungan detik. Taruhannya ganda: keselamatan kru dan nyawa warga yang terisolasi.

“Dalam kondisi itu, pilot kepolisian udara harus mengambil keputusan cepat,” tegas Sandi.

Akhirnya, helikopter itu ditahan pada ketinggian yang sangat rendah. Dengan manuver presisi yang memakan tenaga, paket-paket bantuan mulai diturunkan satu per satu. Dari bawah, warga yang menunggu langsung berhamburan, tangan-tangan kecil melambai-lambai penuh harap.

“Keputusan ini bukan tanpa bahaya. Tapi demi saudara-saudara kita yang bertahan di tengah banjir Aceh Tamiang, risiko itu harus diambil," tambah Sandi.

Operasi di Aceh Tamiang sebenarnya cuma satu fragmen dari sebuah aksi besar. Polri mengerahkan seluruh kekuatannya di Sumatra, dari udara, laut, hingga darat. Dua pesawat angkut, CN dan Fokker, sudah lebih dulu diberangkatkan dari Mako Polisi Udara Pondok Cabe. Tujuannya jelas: mempercepat distribusi bantuan ke titik-titik terdampak di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Langkah cepat ini, menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, adalah bentuk tindak lanjut dari perintah langsung Presiden Prabowo Subianto.


Halaman:

Komentar