Kapal riset tercanggih di dunia, R/V OceanXplorer, baru saja berangkat dari Bitung, Sulawesi Utara. Tujuannya? Menyusuri rangkaian gunung laut misterius di utara Sulawesi kawasan yang masih sangat asing bagi peta ilmu pengetahuan. Inilah ekspedisi lanjutan antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan OceanX, yang bakal berlangsung hingga Januari 2026 mendatang.
Misi kali ini jauh lebih ambisius. Tim gabungan membawa lebih banyak peneliti dan peralatan yang lebih mutakhir. Mereka tak cuma ingin mengisi kekosongan data di salah satu area paling terpencil Indo-Pasifik, tapi juga memburu spesies langka dan menyelidiki dinamika geologi di bawah Cincin Api Pasifik.
“Gunung laut dapat membentuk arus, menjadi rumah bagi spesies langka, dan menjadi batu loncatan kehidupan di laut dalam,” ujar Vincent Pieribone, Co-CEO and Chief Scientist OceanX.
Ia mengungkapkan, kolaborasi ini adalah peluang emas untuk menguak “harta karun” Indonesia. Dari ratusan gunung laut yang dimiliki, baru sedikit yang benar-benar diteliti.
“Bekerja sama dengan BRIN akan memberi kita perspektif baru tentang bagaimana laut dalam Indonesia mendukung ekosistem lautnya yang lebih luas,” lanjutnya.
Memang, ini bukan kerja sama pertama mereka. Tahun lalu, ekspedisi serupa berhasil memetakan lima gunung laut yang belum pernah terdokumentasi. Hasil itu yang kini jadi pijakan untuk menyelam lebih dalam.
Di sisi lain, bagi Indonesia, misi ini punya arti strategis yang dalam. Kepala BRIN, Arif Satria, menegaskan pentingnya kedaulatan sains maritim.
“Sebagai negara kepulauan dan pusat keanekaragaman hayati dunia, Indonesia harus memimpin sains kelautan di kawasan,” tegas Arif.
Artikel Terkait
Micron Gempur Jepang dengan Rp 160 Triliun untuk Kejar Dominasi Chip AI
Australia Jadi Negara Pertama yang Larang Anak di Bawah 16 Punya Akun Medsos
Stres dan Kecemasan: Musuh Nyata di Balik Kesulitan Matematika Siswa
Setelah Diterjang Banjir, Jaringan Telekomunikasi di Tiga Provinsi Sumatera Mulai Bangkit