Di sisi lain, Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, juga menyampaikan apresiasinya. Dia terlihat tersentuh oleh semangat masyarakat yang pantang menyerah.
“Mungkin kita dulu nggak kebayang, Pak. ART bisa punya rumah, Pak. Dari gajinya, Pak.”
Kata Ara dengan nada haru.
“Hari ini Bapak membuat itu menjadi mungkin dan terjadi. ART bisa punya rumah sendiri. Atas namanya sendiri. Saya pikir ini Indonesia yang mau kita capai, Pak. Indonesia yang berkeadilan.”
Momen Sabtu itu, di tengah terik Banten, mungkin hanya satu titik dalam perjalanan panjang. Namun bagi Ayu, Fauzi, dan puluhan ribu lainnya, itu adalah awal dari sebuah kepastian. Sebuah rumah. Dan bagi banyak yang menyaksikan, itu adalah pengingat sederhana tentang untuk siapa seharusnya kebijakan itu dibuat.
Artikel Terkait
Robi Darwis Siap Gempur Bhayangkara Usai Bela Timnas
Laut Tanggamus Bergejolak: Kapal Nelayan Terbakar, 8 ABK Masih Hilang
Relokasi Damai di Tesso Nilo: Warga Dapat Lahan, Hutan Kembali Bernafas
AI Masih Sering Meleset, Pakar: Google Tak Akan Tergantikan dalam Waktu Dekat