Di Kabupaten Tapanuli Utara, upaya pemulihan pasca bencana hidrometeorologi terus bergulir. Fokusnya kini bergeser ke pembangunan hunian tetap, atau huntap, bagi warga yang rumahnya hancur. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menegaskan hal ini adalah komitmen pemerintah untuk pemulihan jangka panjang.
"Upaya ini bagian dari komitmen kami," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (20/12/2025).
Menurutnya, pemulihan harus terarah, terukur, dan yang paling penting, berpihak pada keselamatan serta keberlanjutan hidup masyarakat.
Namun begitu, sebelum ground breaking dimulai, pekerjaan rumit di belakang layar sedang diprioritaskan. BNPB saat ini menitikberatkan pada penguatan data dan administrasi. Proses verifikasi calon penerima bantuan digeber. Tujuannya jelas: memastikan bantuan tepat sasaran dan bisa segera direalisasikan begitu masa tanggap darurat berakhir.
Di lapangan, pemantauan juga berjalan. Tim tidak hanya mengecek progres hunian sementara (huntara), tapi juga mempersiapkan lokasi huntap. Mereka bahkan sudah membangun rumah contoh di Desa Sibalanga.
"Rumah contoh itu jadi acuan teknis," tutur Muhari.
Bangunan itu dirancang agar aman, layak huni, dan tahan terhadap ancaman bencana. Sekaligus, ia berfungsi sebagai sarana sosialisasi nyata bagi warga tentang standar bangunan yang akan diterapkan nanti.
Langkah sosialisasi ini memang sengaja diintensifkan. Beberapa waktu lalu, BNPB mendampingi pelaksanaan sosialisasi program di Kantor Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting. Masyarakat diajak memahami mekanisme bantuan, tahapan pembangunan, serta peran aktif mereka dalam proses pemulihan ini.
Artikel Terkait
Prabowo: Senyum 91 Emas, Pusing Mikirin Bonus
Warung Gado-Gado di Kemanggisan Ludes Dilahap Api, 40 Personel Dikerahkan
CEO Ford Akui Tertinggal 25 Tahun dari Raksasa Mobil Listrik China
Vario 125 Terbaru Turun ke Jatim, Targetkan Pasar Anak Muda yang Gaya