“Kenyataannya berbeda, Taliban (masyarakat Afganistan) memang orang yang sangat ramah sekali. Setiap bertemu mereka, dari jauh sudah senyum, terus mereka kasih air minum, ngajak untuk mampir, itulah mereka,” sambungnya.
“Saya ditanya datang dari negara mana, saya bilang dari Indonesia. Kemudian mereka tersenyum, dan mengantar saya ke imigrasi. Di momen itu, saya langsung merasa aman.”
Petualangan panjang ini menghabiskan dua set ban. Tapi bagi Om Daeng, ini lebih dari sekadar touring. Ini adalah perjalanan spiritual yang memuaskan dahaga jiwanya. Menyambut kepulangannya, Yamaha pun menyampaikan apresiasi.
Senior Director Marketing PT YIMM, Sutarya, menyebut perjalanan Om Daeng mencerminkan filosofi mereknya.
”Perjalanan ini membawa semangat dan filosofi Yamaha. Para penggunanya akan selalu merasakan kesenangan saat berkendara. Perjalanan ini juga membuktikan bahwa skutik Maxi merupakan kendaraan tangguh untuk aktivitas touring, baik jarak jauh maupun jarak dekat,” ucap Sutarya.
Dan rupanya, ini belum akhir. Setelah menuntaskan misinya ke Makkah, Om Daeng sudah menyiapkan babak baru. Dengan Yamaha Xmax Tech Max 2025, dia berencana menjelajahi Sulawesi sebelum akhirnya menuju Benua Biru, Eropa. Petualangan selanjutnya tinggal menunggu waktu.
Artikel Terkait
Trump Paksa Raksasa Farmasi Turunkan Harga Obat, Janji Penghematan Besar
Tiga Kesalahan Sepele di Jalan Tol yang Bisa Picu Bencana
Putin Puji Ketulusan Trump, Tapi Tuntutan Rusia Tetap Tak Berubah
Avatar: Fire and Ash Bakar Box Office, Debut Global Sentuh Rp5,3 Triliun