Hingga saat ini, enam wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih terisolasi. Penyebabnya jelas: banjir yang melanda memutus akses jalan darat. Akibatnya, satu-satunya cara untuk mengirimkan bantuan logistik adalah lewat udara.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, membeberkan rinciannya. Di Aceh saja, tiga kabupaten masih terkepung. Akses darat benar-benar terbatas.
"Kabupaten Bener Meriah itu ada empat kecamatan terdiri dari 15 desa," ujar Abdul pada Senin (15/12/2025).
"Kemudian Aceh Tengah ada tujuh kecamatan dan beberapa desa. Lalu, Gayo Lues tiga kecamatan 27 desa," tambahnya.
Menurutnya, yang banyak putus itu justru jalur penghubung antar kabupaten. Belum lagi akses dari pusat kabupaten menuju kecamatan dan desa di dalamnya. Situasinya memang rumit.
Meski begitu, upaya distribusi tak boleh berhenti. Pemerintah memaksimalkan jalur udara untuk menjangkau titik-titik pengungsian. "Tiap hari kami terima informasi koordinat titik pengungsi di desa yang masih sulit akses daratnya ini," jelas Abdul. Logistik terus diupayakan turun dari langit.
Di Sumatera Utara, kondisi tak jauh berbeda. Sebanyak 21 desa di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara masih sulit dijangkau lewat darat. Perbaikan jalan terus dikerjakan, tapi medannya berat. Targetnya jelas: membuka kembali akses ke puluhan desa itu.
Artikel Terkait
VinFast Subang Akhirnya Beroperasi, Janji Ribuan Lapangan Kerja dan Mobil Listrik Lokal
ASDP Siapkan 15 Lintasan Utama untuk Antisipasi Arus Libur Natal dan Tahun Baru
Trump Klaim Pasukan Internasional untuk Gaza Makin Banyak Dukungan
Program Makan Bergizi Gratis Serap 58 Triliun, Gerakkan Ratusan Ribu Pekerja