Namun begitu, arah politik berubah. Fokusnya pun ikut berubah.
Kini, Eastern Economic Corridor Office (EEC) mendapat tugas untuk mengkaji kelayakannya. Mereka diminta mempelajari kemungkinan menghadirkan Disneyland versi internasional di tanah Thailand. Phiphat juga mendesak agar diskusi tentang lokasi dipercepat. Kawasan EEC, terutama di provinsi seperti Chachoengsao, Chon Buri, Rayong, dan Chanthaburi, jadi titik perhatian utama.
Disneyland, seperti kita tahu, adalah magnet wisata global. Di mana pun dia berdiri, jutaan pengunjung akan berdatangan setiap tahun. Bagi Thailand, kehadirannya bisa menjadi nilai jual yang sangat berbeda. Selama ini Thailand andal dengan wisata alam, budaya, dan kehidupan malamnya. Kehadiran taman hiburan kelas dunia ini akan memperkaya pilihan, terutama untuk pasar liburan keluarga.
Memang masih studi awal. Tapi sinyalnya jelas: Thailand ingin menggeser narasi. Dari destinasi yang lekat dengan hiburan kasino, menuju ke hiburan keluarga yang dampaknya lebih luas.
Jika akhirnya terwujud, posisi Thailand di peta destinasi global bisa berubah total. Bukan cuma soal jumlah wisatawan yang meningkat, tapi juga keragamannya. Semuanya masih menunggu hasil kajian, tapi langkah ini sudah cukup membuat banyak orang penasaran.
Artikel Terkait
Keseragaman Operasional di Ujung Tangan: Solusi Digital untuk Cabang yang Tersebar
ASDP Siapkan 222 Kapal Antisipasi Lonjakan Penumpang Nataru
Honda Racing Indonesia Tutup Musim dengan Dominasi Ganda di Mandalika
Lebih dari Satu Juta Hektar Izin Hutan Dicabut, Ini Perintah Langsung Prabowo