Pertemuan bilateral itu sendiri, menurut Prabowo, berjalan sangat produktif. Dialog intensif menghasilkan sejumlah kesepakatan di berbagai bidang. Tak cuma itu, mereka juga membahas isu-isu strategis yang menjadi kepentingan kedua negara.
Di sisi lain, Prabowo menekankan ada benang merah kuat yang menghubungkan Indonesia dan Pakistan. Nilai-nilai yang sama, kepentingan strategis yang sejalan. “Kita berdua adalah mungkin negara Muslim terbesar di dunia,” ungkapnya.
Namun begitu, ia punya catatan penting.
“Islam kita adalah Islam yang moderat, yang mengedepankan inklusivitas, toleransi,” jelas Prabowo. Ia melihat hubungan historis dan persaudaraan antara kedua negara sudah terbukti sangat kokoh, dan itu jadi landasan yang tak tergoyahkan untuk kerja sama ke depan.
Nuansa hangat dan saling menghormati jelas terasa sepanjang kunjungan ini. Dari pengawalan jet tempur di langit hingga jabat tangan di lapangan terbang, semuanya mengisyaratkan hubungan yang sedang menguat.
Artikel Terkait
Mobil Listrik Melaju, Insentif Pemerintah Menguap: Dilema di Tengah Lonjakan Penjualan
BYD Atto 1 Guncang Pasar, Geser Innova sebagai Raja Penjualan November
Industri Tekstil Terancam Senja, Pemerintah Pacu Strategi Baru
Pelabuhan Terbuka, Penumpang Nataru Dijamin dengan Sistem Berlapis