Penyidik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Polda Kalimantan Utara baru saja mengakhiri proses penyidikan mereka. Kasusnya serius: dugaan tindak pidana perbankan yang melibatkan jajaran direksi PT BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, atau Bankkaltimtara, di wilayah Kalimantan Utara. Tak hanya itu, sejumlah debitur juga turut disangkutpautkan dalam kasus ini.
Menurut M. Ismail Riyadi, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, langkah ini bukan muncul tiba-tiba. Ini adalah puncak dari rangkaian pengawasan ketat yang sudah berjalan cukup lama. OJK mulai dari pemeriksaan khusus, lalu naik tingkat ke penyelidikan, dan akhirnya memutuskan untuk masuk ke tahap penyidikan untuk menangani dugaan pelanggaran di Bankaltimtara.
"Dalam proses penyidikan, OJK menemukan pada periode November 2022 hingga Maret 2024, para pihak tersebut diduga dengan sengaja melakukan pencatatan palsu terhadap dokumen dan laporan Bank dalam pemberian 47 fasilitas kredit kepada 16 debitur,"
Ucapnya pada Minggu (7/12/2025).
Artikel Terkait
Lapangan Rampal Bergemuruh, Daihatsu Kumpul Sahabat 2025 Jadi Pesta Rakyat Malang
Rampal Bergeliat: Apresiasi Pemerintah untuk Geliat Komunitas dan UMKM di Ajang Daihatsu
Jabodetabek Diguyur Hujan Sepanjang Pekan, Bogor Paling Kerap Didera
15 RT di Jakarta Timur Masih Terendam, Genangan Capai 80 Sentimeter