"Jadi saya mempertimbangkan tidak hanya dengan engine. Tetapi juga kombinasi frame yang ada," jelasnya.
Keputusan ini ternyata membawa dampak positif. Hasilnya, bobot motor turun sekitar 300 gram dibanding generasi sebelumnya. Memang sih, angkanya tidak besar, tapi buat manuver di jalanan padat, setiap gram yang berkurang pasti terasa. Pengendalian jadi lebih ringan dan responsif.
Di sisi lain, Honda juga tak lupa menyuntikkan sejumlah pembaruan lain. Desain bodi dibuat lebih tajam dan agresif, lampu depan-belakang direvisi. Untuk urusan kenyamanan, fitur smart key dan port USB Type C sekarang jadi standar di semua varian. Cukup praktis untuk gaya hidup sekarang.
Lalu, bagaimana dengan mesinnya? Tenang, Vario 125 tetap mengandalkan mesin 125 cc berpendingin cairan (liquid-cooled) eSP. Yang menarik, efisiensinya diklaim lebih baik. Hasil uji internal Honda menyebutkan, motor ini bisa mencapai 51,7 km per liter. Angka yang cukup menggiurkan, apalagi di tengah harga BBM yang naik turun.
Jadi, meski tanpa rangka eSAF, pilihan Honda ini rupanya hasil pertimbangan matang. Mereka lebih memilih kecocokan teknis yang menghasilkan paket kompak dan ringan, ketimbang sekadar mengejar spesifikasi yang terdengar mentereng.
Artikel Terkait
Trump Geser Afrika Selatan, Undang Polandia ke G20 2026
AC Milan Pantau Jay Idzes, Bek Indonesia yang Jadi Incaran di Musim Panas 2026
Harga Bekas Vario 125 2024 Tetap Kokoh Meski Generasi Baru Sudah Meluncur
Bahlil Kerahkan Segenap Upaya, Targetkan Listrik Sumut Pulih Total Jumat Ini