Peringatannya jelas: memindahkan emas atau cadangan devisa dari neraca Bank of Italy sama saja melanggar aturan larangan pembiayaan sektor publik oleh bank sentral. Itu garis yang tak boleh diseberangi.
Di sisi lain, Bank of Italy sendiri punya penjelasan resmi di situsnya. Mereka menyatakan emas bisa dipakai sebagai jaminan untuk pinjaman. Atau, dalam skenario terburuk, dijual untuk membeli mata uang nasional guna menjaga nilainya. Tapi itu benar-benar opsi terakhir.
Menariknya, partai pimpinan Perdana Menteri Giorgia Meloni rupanya sudah berusaha merangkul ECB. Mereka memperhalus usulan awal dengan menghapus kata "negara" dari draft amandemen. Awalnya, bunyinya: "cadangan emas yang dikelola dan disimpan oleh Bank of Italy adalah milik negara atas nama rakyat Italia." Kata "negara" itu yang kemudian dihilangkan, mungkin untuk meredam kritik.
Namun begitu, ECB tetap berpendirian. Mereka menyarankan, jika Italia masih bersikeras ingin memperjelas status hukum cadangan emasnya, maka pemerintah harus duduk bersama dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Bank of Italy. Prosesnya harus hati-hati, tidak bisa asal tembak.
Jadi, bola kini ada di tangan Italia. Mau lanjut dengan amandemen yang berisiko, atau mundur demi menjaga harmoni dengan aturan main Uni Eropa? Pertarungan soal siapa pemilik sah 2.452 ton emas itu masih akan berlanjut.
Artikel Terkait
Bahlil Kerahkan Segenap Upaya, Targetkan Listrik Sumut Pulih Total Jumat Ini
Akuntan Jadi Penjaga Kepercayaan Investor Menuju Indonesia Emas 2045
KAI Gelar Inspeksi Jalur Kereta Jelang Libur Nataru 2025
Duel Maxwell dan Dalberto Panaskan Perebutan Top Skor Super League