Tapi bagi banyak kalangan di Barat, narasi semacam ini tak lebih dari propaganda. Sebuah cara untuk menutupi brutalitas dan skala sesungguhnya dari konflik yang telah mengguncang Eropa ini.
Yang menarik, pernyataan "bukan perang" ini justru kontras dengan nada yang dia gunakan untuk Eropa. Di sisi lain, ancamannya terhadap negara-negara Eropa terdengar keras dan tanpa basa-basi.
“Jika Eropa tiba-tiba memulai perang, kami tidak akan memiliki siapa pun untuk bernegosiasi,” tegasnya.
Jadi, di satu sisi dia bicara soal kehati-hatian dan "pembedahan" di Ukraina. Namun begitu, di sisi lain, ancaman perang penuh digaungkan ke Eropa. Sebuah kontras yang mencolok.
Dan terlepas dari diksi "hati-hati" yang dipilih Putin, keadaan di medan perang justru menunjukkan hal sebaliknya. Konflik ini berkepanjangan, tanpa tanda-tanda akan mereda. Pertempuran masih memanas di front timur dan selatan. Jalur diplomasi antara Moskow dan Kiev? Sampai sekarang masih buntu. Tak ada titik terang.
Artikel Terkait
Bencana Sumatera: 753 Tewas, 1,5 Juta Warga Aceh Mengungsi
Trump Minta Netanyahu Santai dalam Menghadapi Suriah
Dua Warga Belanda yang Dihukum Mati dan Seumur Hidup Akan Dipulangkan ke Negeri Asal
AS Tembak Mati 82 Tersangka Kurir Narkoba dalam Serangan di Perairan Venezuela