Sementara untuk belanja negara, realisasinya sampai Oktober 2025 mencapai Rp2.593 triliun atau 73,5 persen dari outlook. Angka ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.879,6 triliun dan transfer ke daerah senilai Rp713,4 triliun. Menurut Purbaya, belanja ini difokuskan untuk menjaga daya beli masyarakat, mendukung pembangunan infrastruktur, serta mengawal reformasi struktural.
Meski demikian, defisit keseimbangan primer tetap tercatat sebesar Rp45 triliun. Pemerintah sendiri sudah menetapkan proyeksi defisit APBN untuk keseluruhan tahun 2025 sebesar Rp662,0 triliun atau sekitar 2,78 persen dari PDB. Jadi, masih ada ruang untuk bergerak dalam dua bulan tersisa.
Secara keseluruhan, laporan ini menggambarkan pengelolaan APBN yang tetap menjaga disiplin fiskal meski dihadapkan pada berbagai tantangan. Angka-angka yang disampaikan menunjukkan tren yang relatif positif, meski tetap perlu diwaspadai.
Artikel Terkait
Roy Suryo Dicekal ke Luar Negeri, Diizinkan Jalan-jalan ke Bali
Blusukan Pramono Anung ke Ragunan, Pastikan Kondisi Harimau Sri Deli Kini Sehat
Sheila Dara Ukir Sejarah, Raih Piala Citra Kedua dengan Momen Haru Bersama Vidi Aldiano
Ringgo Agus Rahman Bekukan Panggung FFI 2025 dengan Kemenangan Tak Terduga