Asal Mula Kontroversi
Gelombang kontroversi muncul ketika seorang perempuan yang mengklaim diri sebagai warga negara Jerman mempublikasikan tuduhan pelecehan seksual verbal terhadap Lee Yi Kyung melalui serangkaian postingan blog pada 20 Oktober.
Dalam unggahannya, perempuan tersebut menampilkan tangkapan layar percakapan KakaoTalk dan Instagram yang diklaim sebagai bukti interaksi dengan aktor tersebut, dilengkapi dengan permintaan foto dan pesan bernada kasar.
Perkembangan Klaim dan Bantahan
Pihak Lee Yi Kyung secara tegas membantah semua tuduhan yang dilayangkan. Situasi semakin rumit ketika perempuan tersebut sempat mengakui bahwa bukti-bukti tersebut dibuat menggunakan teknologi AI, namun kemudian menarik kembali pernyataannya.
"Saya mempertimbangkan untuk merilis lebih banyak bukti dan menegaskan, '[Tangkapan layar itu] tidak dibuat dengan AI. Ini tidak adil. Mereka [Lee dan agensinya] membuat saya terlihat seperti orang jahat,'" tulis perempuan tersebut di media sosial pada 4 November.
Dampak Karir dan Aktivitas
Pasca kontroversi, Lee Yi Kyung dilaporkan mengundurkan diri dari program variety populer MBC "Hangout with Yoo" setelah tiga tahun menjadi anggota tetap. Penampilannya di program "The Return of Superman" juga dibatalkan.
Namun baik produser "Hangout with Yoo" maupun agensi menegaskan bahwa keputusan ini murni disebabkan oleh konflik jadwal yang padat, bukan terkait dengan kasus hukum yang sedang berjalan.
Komitmen Hukum
Sangyoung ENT menegaskan komitmennya untuk menindak tegas semua bentuk pencemaran nama baik dan pemerasan terhadap artisnya. Agensi juga mengimbau publik untuk berperan aktif melaporkan konten-konten yang mengandung informasi palsu mengenai Lee Yi Kyung.
Artikel Terkait
Bosch Investasi Rp484,5 Miliar Bangun Pabrik Modular Pertama di Cikarang, Target Operasi 2027
Pakar Hukum UI Beberkan Alasan Ijazah Asli Jokowi Perlu Diperlihatkan ke Roy Suryo
Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2025: Garam & Madu dan Tabola Bale Jadi Jawara
BNI ESG Advisory Playbook: Panduan Transisi Hijau untuk Industri Sawit Indonesia