Bayar Rp 120 T, Tapi Kereta Cepat Indonesia Kalah Jauh dari Arab Saudi? Ini Fakta Mengejutkannya

- Senin, 27 Oktober 2025 | 13:00 WIB
Bayar Rp 120 T, Tapi Kereta Cepat Indonesia Kalah Jauh dari Arab Saudi? Ini Fakta Mengejutkannya

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dinilai Membebani Keuangan Negara

Pakar kebijakan publik dan transportasi, Agus Pambagio, menilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh warisan mantan Presiden Joko Widodo justru membebani keuangan negara. Agus bahkan mendorong lembaga penegak hukum seperti KPK atau Bareskrim Polri untuk mengusut proyek kereta cepat ini.

Agus menyoroti perbandingan biaya dengan proyek serupa di Arab Saudi. "Hari ini dibandingkan dengan kereta cepat yang lagi dibuat Arab Saudi. Saya bilang ke teman-teman berbeda. Di Arab Saudi mungkin tanahnya nggak beli, di sini kan beli, calonya banyak kali," ujar Agus dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Abraham Samad.

Masalah Pembiayaan dan Skema Utang Kereta Whoosh

Menurut Agus Pambagio, sejak awal proyek kereta cepat ini sarat dengan masalah. Beberapa masalah yang menonjol adalah pembengkakan biaya, perubahan rute, hingga skema utang yang dinilai tidak transparan. Karena itu, ia mendesak agar lembaga audit dan penegak hukum segera turun tangan untuk menelusuri potensi penyimpangan dalam pelaksanaannya.

"Susah kalau mau dibandingkan, nggak apple to apple. Maka saya sarankan KPK masuk saja, atau Bareskrim atau siapa pun review. BPK kan tiap tahun juga mengaudit," tegasnya.


Halaman:

Komentar