Proyek Kereta Cepat Whoosh Dinilai Membebani Negara, Ini Kata Pengamat
Polemik penolakan Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa untuk membayar utang proyek kereta cepat Whoosh disebut sebagai buah dari keputusan yang sarat kepentingan politik di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat Kebijakan Publik, Sulfikar Amir, menyatakan bahwa masalah keuangan ini adalah efek dari proses pengambilan keputusan yang penuh dengan relasi kuasa. Menurutnya, sejak awal banyak pihak telah mengkritik proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, namun semua peringatan tersebut diabaikan.
"Proyek ini terus dipaksakan berjalan, lalu sekarang beroperasi dan secara finansial rugi terus," ujar Sulfikar dalam sebuah diskusi.
Professor dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura itu menyoroti dua pertanyaan mendasar: mengapa proyek ini tetap dilaksanakan dan siapa yang paling bertanggung jawab atas dampaknya.
Artikel Terkait
Benarkah Kecurangan Ijazah Jokowi Sudah Terendus Sejak Pilkada DKI?
Benarkah Rezim Prabowo Lebih Kondusif dari Era Jokowi? Ini Faktanya!
Jenderal Gatot Bongkar Alasan Desak Prabowo Reformasi Polri: Ada yang Nyalip Kebijakan Presiden!
Luhut Pandjaitan Ditegur Soal Prabowo, Bikin Publik Geger!