"Tapi ada itu direksi-direksi BUMN merasa jadi kayak raja saja, kayak perusahaan punya neneknya sendiri,” sindir Prabowo.
Prabowo lebih lanjut menyoroti kebijakan penghapusan tantiem bagi komisaris BUMN. Menurutnya, istilah tantiem yang berasal dari bahasa Belanda tidak jelas, dan seringkali justru merugikan rakyat.
“Tantiem itu artinya bonus. Kenapa nggak pakai istilah sederhana, bonus saja? Yang repot, perusahaan rugi tapi komisaris masih dikasih bonus. Enak di mereka, nggak enak di rakyat.
Kepala negara itu menegaskan bagi pejabat BUMN yang tidak mau mengikuti aturan, maka lebih baik mundur dari jabatannya.
"Coret! Alhamdulillah, yang nggak mau (aturan baru ini), get out. Banyak anak muda yang mau masuk,” ucapnya.
Prabowo menegaskan bahwa tidak ada satu pun posisi yang tidak bisa digantikan, termasuk jabatan presiden.
“Di Indonesia ini tidak ada orang yang tidak bisa diganti, termasuk Presiden RI. Kalau saya nggak bener, kalau saya brengsek, bisa diganti. Bupati nggak beres, bisa diganti," tegasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo Turun ke Genangan Lumpur, Tegaskan Negara Tak Tinggalkan Korban Banjir
MPR Soroti Usulan Status Bencana Nasional untuk Banjir Sumatera, Otoritas Akhir di Tangan Presiden
Perebutan Pengaruh di Tubuh PBNU: Dua Kubu Berebut Dukungan Kiai Sepuh
Banjir Sumatra Bongkar Gudang Kayu Ilegal, Menteri Kehutanan Didesak Bertindak