MURIANETWORK.COM - Kubu Pakar Telematika, Roy Suryo cs menyinggung soal keterangan Politisi PDIP, Beathor Suryadi yang menyebut ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) dibuat di Pasar Pramuka, Jakarta.
Tim pengacara Roy Suryo cs, Herman Kadir mengatakan jika keterangan Beathor bisa menjadi novum atau bukti baru untuk kembali dibukanya penyelidikan kasus ijazah yang sudah disebut polisi asli.
"Pertama untuk kasus Beathor Suryadi ini, kami akan menjadikan ini novum, bukti baru, nah bukti baru ini harus menjadi perhatian khusus dari Mabes Polri maupun dari pihak Polda Metro Jaya," kata Herman dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Dia meminta kepada Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada untuk memeriksa Beathor guna membuktikan keterangannya.
"Artinya keterangan Beathor Suryadi ini tak main-main, dia ini kan politisi PDIP dan di Jokowi tim sukses Gubernur dan Presiden, artinya dia memang dahulunya orang Jokowi dan pernah jadi staf KSP khusus presiden, asisten 4, ini gak main-main," ungkapnya.
Bahkan, Herman menyebut jika dia telah menghubungi Beathor dan sudah bersedia untuk dijadikan saksi dalam kasus yang diadukan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) itu.
"Artinya berita Beathor ini gak ngarang-ngarang menurut kami, ini serius. Dan saya sudah telpon saudara Beathor dia siap untuk menjadi menjadi saksi untuk kami," tuturnya.
Sementara itu, tim pengacara lain, Ahmad Khozinudin menyinggung soal isu soal Mantan Wamendes PDTT, Paiman Raharjo yang disebut menjadi dalang di balik pembuatan ijazah Jokowi ini.
Menurutnya, semua pihak yang disebutkan oleh Beathor harus dimintai keterangannya sehingga nantinya bisa membuat kasus tersebut terang benderang.
"Dan yang paling penting, kami menuntut agar temuan data fakta Pasar Pramuka, temuan data UPP, apa itu UPP? Universitas Pasar Pramuka harus ditindaklanjuti oleh Bareskrim Mabes Polri," jelasnya.
"Sebab kalau Bareskrim Mabes Polri tidak menindaklanjuti temuan data fakta Pasar Pramuka yang menyebutkan modus operandi dari pemalsuan ijazah saudara Joko Widodo, tadi diduga dicetak di Pasar Pramuka, tepatnya Pasar Pojok Pramuka, yang hari ini sudah terbakar, maka sama saja negara mengabaikan kejahatan," sambungnya.
Untuk informasi, Beathor mengungkapkan bahwa ijazah Jokowi pernah dicetak ulang secara buru-buru di Pasar Pramuka.
Karena pada saat itu, masih terdapat kekurangan dokumen yang harus segera dilengkapi untuk keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)
"Cetak ulang itu menjelang pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012," ujarnya, dalam dialog program iNews Room, Rabu (18/6/2025
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
BAHAYA! Dua Pakar Hukum Tata Negara Ini Ungkap Dampak Luar Biasa Jika Benar Akun Fufufafa Milik Gibran
8 Serangan Amien Rais ke Jokowi, Mulai Dari Bunker, Jokopret Hingga Presiden Terburuk
Rocky Gerung Soal Surat Tuntutan Pemakzulan Gibran di DPR: Harus Diproses Demi Masa Depan Cerah!
Vendor Blak-Blakan: Robot K-9 Yang Mejeng di HUT ke-79 Polri Buatan China, Harganya...