Menurutnya, dengan adanya pemisahan antara pemilu nasional dan daerah usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK), maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan KPUD harus lebih cermat dalam melakukan verifikasi keaslian dokumen calon peserta pemilu.
“KPU, KPUD ini kan ada jenjang. Nanti dipersiapkan benar-benar. Ijazah pastikan semuanya asli, jangan sampai kemudian kasus seperti ini terjadi lagi,” tegasnya.
Dia juga menekankan pentingnya penyelesaian segera terkait isu ijazah Jokowi dan berbagai tuduhan terhadap kepala daerah agar tidak menjadi bola liar di publik.
“Segera dibereskan persoalan ijazah Jokowi dan tuduhan tentang kepala-kepala daerah yang katanya ijazahnya palsu itu harus segera dibuktikan,” tambahnya.
Ia berharap pernyataannya dapat menjadi perhatian publik agar isu ini tidak mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap pejabat publik.
“Bagi kepala daerah yang dituduh ijazahnya palsu itu, segera mengaku dan segera kuliah lagi,” pungkas Founder Lembaga Survei Kedai KOPI itu.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Menguak Isu Pemakzulan Gus Yahya: Fakta Rapat Tertutup dan Respons PBNU
Jokowi Pilih Forum Global di Singapura Saat Gugatan Ijazah Menggantung di PN Surakarta
Jimly Asshiddiqie Beberkan Praktik Ijazah Palsu yang Masih Jadi Penyakit Kronis Politik Indonesia
UGM Dinilai Gagal Tunjukkan Arsip Legalitas Ijazah Jokowi