murianetwork.com: Jelang Pilpres 2024, juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Puteri Komarudin menegaskan bahwa perempuan Indonesia seringkali menjadi pahlawan keluarga. Bahkan sudah pasti menjadi madrasah bagi anak-anak dan jamak menjadi penopang keuangan keluarga.
Politisi Milenial Golkar ini, jelang Pilpres 2024 memastikan bahwa perempuan Indonesia selalu kuat dan tangguh karena banyak yang ikut bekerja dan "memutar otak" untuk memenuhi pengeluaran keluarga.
"Banyak para ibu kita yang harus "putar otak" mengakali uang belanja supaya hemat. Ikut bekerja dan mengencangkan ikat pinggang demi mencukupi kebutuhan dapur keluarga. Mereka para ibu bagi putra-putrinya ini banyak punya fighting spirit tinggi untuk struggle for life. Kami sangat bangga dengan peran perempuan di keluarga dan ini senantiasa perlu didukung," ungkap Puteri Komarudin yang akrab disapa Putkom ini di sela-sela mendampingi Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, pada Debat Capres-Cawapres oleh KPU RI di JCC, Senayan Jakarta, Jum'at (22/12/2023).
Anggota Komisi XI DPR RI itu pun menyayangkan apabila ada pernyataan-pernyataan yang menyudutkan peran perempuan dalam keluarga, seperti memosisikan perempuan sebagai penyebab laki- laki melakukan korupsi.
Putkom menjelaskan bahwa permasalahan korupsi merupakan permasalahan yang kompleks dan rumit, serta membutuhkan solusi yang tidak sederhana.
"Menurut The Economist, negara yang dipimpin perempuan justru cenderung rendah kasus korupsi, dan pejabat perempuan lebih sering menjauhi korupsi," tegas Ketua DPP Partai Golkar.
Oleh karena itu, The Rising Star di partai berlogo Pohon Beringin ini menyanggah keras yang menyimpulkan bahwa perempuan atau para ibu menjadi penyebab para laki-laki berbuat rusuah.
Artikel Terkait
KPU Solo Bantah Keras Isu Pemusnahan Berkas Pendaftaran Jokowi
Arsul Sani Pamer Ijazah Asli, Denny Indrayana: Beda Bumi dan Langit dengan Sikap Jokowi
Anggota Bon Jowi Tuduh Jokowi Psikopat jika Sengaja Tak Tunjukkan Ijazah Asli
Menhut Raja Juli Antoni Buka Suara: Ini Alasan Polisi Aktif Masih Dibutuhkan di Kemenhut Pasca Putusan MK