Hendrik Irawan, pemilik SPPG Pangauban, mengkonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa operasional terpaksa dihentikan total. SPPG yang baru beroperasi selama 10 hari tidak dapat lagi memproduksi ribuan porsi makanan bergizi untuk anak sekolah.
Dampak langsung yang terjadi meliputi:
- Penghentian total program Makan Bergizi Gratis
- Pemutusan operasional dapur MBG
- Pemulangan 53 pekerja yang terpaksa dirumahkan
- Terhambatnya pemenuhan gizi bagi siswa sekolah
Langkah Penanganan dan Investigasi
Pihak SPPG telah melaporkan kasus ini kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meminta arahan lebih lanjut. Laporan juga telah diteruskan ke Bareskrim Polri untuk dilakukan penyelidikan mendalam mengenai kasus penipuan digital ini.
Hendrik Irawan menyampaikan harapannya agar segera ditemukan solusi untuk mengatasi permasalahan ini, sehingga program pemenuhan gizi anak sekolah dapat kembali berjalan seperti semestinya.
Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi lembaga pemerintah dan organisasi lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penipuan digital yang semakin canggih.
Artikel Terkait
Redenominasi Rupiah 2024: Gagasan Menkeu Purbaya, Tujuan & Respons BI
Kronologi Lengkap Penangkapan Pelaku Penculikan Bilqis di Tempat Pembacaan Kartu Tarot
Bilqis Ditemukan di Jambi: Momen Haru Balita 4 Tahun Kembali ke Pelukan Ayah Setelah Diculik Lintas Pulau
Kronologi Lengkap Penculikan Bilqis: Balita 4 Tahun Diculik di Makassar, Ditemukan di Jambi Setelah 6 Hari