China Bebaskan Warga Nikah di Mana Saja, Angka Pernikahan Naik 22.5%
Pemerintah China secara resmi membebaskan warganya untuk menikah di mana saja di seluruh negeri. Kebijakan baru yang efektif sejak Mei 2025 ini merupakan strategi pemerintah untuk meningkatkan angka pernikahan yang sempat turun drastis.
Dampak Langsung Kebijakan Nikah di Mana Saja
Data kuartal ketiga 2025 menunjukkan hasil positif dengan kenaikan jumlah pernikahan sebesar 22.5 persen dibanding tahun sebelumnya. Sebanyak 1.61 juta pasangan memanfaatkan kebijakan baru ini, mengindikasikan perlambatan tren penurunan pernikahan yang terjadi selama lebih dari satu dekade.
Kreativitas Lokasi Pernikahan di Seluruh China
Pemerintah daerah merespons dengan menciptakan venue pernikahan unik di lokasi tidak biasa:
- Kota Nanjing: Upacara pernikahan bergaya Dinasti Ming di Kuil Konfusius
- Chengdu: Kantor catatan sipil di Gunung Salju Xiling (ketinggian 3.000 meter)
- Hefei: Loket pernikahan di stasiun bawah tanah "Xingfuba" (Tempat Kebahagiaan)
- Shanghai: Pengambilan sertifikat nikah di kelab malam melalui kolaborasi INS Park
Analisis Pakar Demografi Terhadap Kebijakan Ini
Meski menunjukkan peningkatan, pakar demografi seperti Yi Fuxian dari University of Wisconsin-Madison menyatakan efek kebijakan ini mungkin hanya sementara. Penghapusan batas geografis memang mempermudah pernikahan, namun tidak mengatasi akar masalah.
Yi memproyeksikan jumlah perempuan usia 20-34 tahun akan menurun hampir setengahnya menjadi 58 juta pada 2050. "Perempuan muda dan orang tua mereka kini lebih mengutamakan pendidikan serta kemandirian ekonomi," jelas Yi.
Artikel Terkait
Kisah Pilu Atim Suhara, Hansip Gugur Ditembak Maling Saat Berpatroli
Dedi Mulyadi Geser Anies & Ganjar di Peringkat 2, Ini Hasil Survei Terbaru Capres 2025
Jusuf Kalla Marah ke Mafia Tanah: 16,4 Hektar Lahan di Makassar Diserobot!
Sri Owen Meninggal Dunia: Penulis Legendaris yang Memopulerkan Kuliner Indonesia di Inggris