Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak membayar hutang kereta cepat Whoosh yang selama ini dibebankan ke APBN. Keputusan ini didasari keyakinan bahwa PT Danantara, induk perusahaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), telah memiliki manajemen dan sumber pendapatan dividen yang mandiri.
Pernyataan tegas Menkeu Purbaya ini disampaikan dalam kutipan media, Kamis (16/10/2025). Menurutnya, PT Danantara telah memiliki kemampuan finansial yang kuat dengan dividen tahunan mencapai Rp 80 triliun, yang seharusnya cukup untuk menangani kewajiban utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tanpa melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
"Kalau ini kan KCIC di bawah Danantara, mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri," tegas Purbaya seperti dikutip dari Kompas.com. Ia menegaskan pentingnya pemisahan yang jelas antara tanggung jawab pemerintah dan swasta dalam pengelolaan proyek strategis ini.
Respons istana terhadap wacana Menkeu Purbaya tolak bayar hutang Whoosh disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Pemerintah mengakui sedang mencari skema penyelesaian yang tepat untuk beban keuangan KCIC tanpa mengganggu operasional layanan.
Artikel Terkait
TERUNGKAP! Alasan Pelaku Bunuh Wanita Hamil di Palembang Bikin Geram, Penyebabnya Tak Disangka-Sangka
Febrianto Bujuk Korban di Grup Open BO, Gagal Dua Kali Lalu Tega Bunuh di Hotel Palembang
Ayah Raline Shah Dibohongi hingga Rp254 Juta Lewat WhatsApp, Ini Modusnya!
Prabowo Ingin Rekrut Eric Trump, Ini Profil dan Jejak Bisnisnya di Trump Organization