Rekaman CCTV Disorot Lagi, Ahli Lihat Gerak Gerik Janggal Penjaga Kos Arya Daru: Terkesan Sandiwara

- Jumat, 01 Agustus 2025 | 10:15 WIB
Rekaman CCTV Disorot Lagi, Ahli Lihat Gerak Gerik Janggal Penjaga Kos Arya Daru: Terkesan Sandiwara


MURIANETWORK.COM -
Rekaman CCTV yang memperlihatkan penjaga kos Siswanto membuka kamar diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) kembali disorot.

Ahli Digital Forensik, Abimanyu Wachjoewidajat melihat gerak gerik janggal penjaga kos tersebut.

Abimanyu Wachjoewidajat merupakan lulusan dari Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia Amerika.

IA pernah melanjutkan kuliah di Akademi Perhotelan dan Pariwisata Sahid.

Abimannyu melihat kesan petugas kos bersandiwara saat membuka pintu kamar Arya Daru.

"Kita melihatnya sekarang saat itu orang masuk.  Ya. Saat si petugas tersebut masuk masuk itu dalam keadaan kaget saat dia membuka pintu," kata Abimanyu dikutip dari HotRoom Metro TV, Kamis (31/7/2025).

"Si petugasnya dibuka pintunya dan itu menurut saya terkesan seperti terkesan sedikit sandiwara. Karena justru ada senario yang tidak terungkap," sambung Abimanyu.

Kejanggalan itu, kata Abimanyu, terlihat saat petugas kos membuka jendela. 

Setelah berhasil membuka jendela, petugas kos tidak mencari tahu sosok yang ada di dalam kama dengan menyibak gorden. Namun, kata Abimanya, penjaga kos langsung hanya melihat pintu.

"Seakan maling hanya ingin membuka pintu dulu. Padahal kalau kita ingin masuk ke dalam satu jendela, apa dalam satu kamar, yang kita ingin ketahui adalah apa yang terjadi di dalam kamar. Karena itu yang ditanyakan sama istrinya dan lain sebagainya," kata Abimanyu.

Oleh karena itu, Abimanyu menilai penjaga kos harusnya menyibak gorden lalu mencari tahu Arya Daru dengan memanggil atau melihat. Bila kamar Arya Daru gelap, maka penjaga kos bisa menggunakan flash dari ponselnya.

Abimanyu pun melihat rekaman CCTV tersebut terkesan skenario.

"Saat orang sekarang membuka jendelanya ya, membuka jendelanya aja yang dibuka pojokan jendela. Jendela bisa kebuka. Itu lawakan macam apa, Bang Hotman (Hotman Paris)? Karena semua jendela itu kuncinya di tengah. Kalau kuncinya ada di samping berarti kiri kanan," kata Abimanyu.

Abimanyu melihat kejanggalan pertama yakni cara penjaga kos membuka jendela.

Dimana, penjaga kos setelah membuka jendela tidak melihat peristiwa yang terjadi di dalam kamar.

"Terkecuali dia melihat dulu ke dalam kaget dia lihat ada orang yang mungkin terbungkus ataupun kesannya kayaknya apa terbujur kaku misal kayak gimana segera dia berupaya membuka jendela make sense kalau hal itu terjadi. Tapi ini tidak terjadi yang seperti itu," ujarnya.

Sementara, kata Abimanyu, penjaga kos tersebut kaget melihat kondisi Arya Daru setelah membuka pintu kamar.

"Nah, skenario itu yang jadi pertanyaan adakah suatu scene yang terputus? Dalam arti sebetulnya memang ada kelihatan kagetnya tetapi tidak terekam ya," katanya.

Abimanyu pun tidak mendukung 100 persen kesimpulan Polda Metro Jaya yang menyatakan kematian Arya Daru bukan peristiwa pidana.

"Karena pertama dari skenario yang ada banyak yang terputus. Bayangkan hanya dengan informasi yang begitu terbatas  kemudian pihak kepolisian bisa bilang bahwa itu kasus bunuh diri," kata Abimanyu.

"Sementara kepolisian tidak bisa membuktikan apa yang terjadi di kamar tersebut berdasarkan data-data CCTV.  Sehari atau dua hari sebelumnya tidak pernah ada rekaman bagaimana si korban pada hari ini, dia masuk, dia berangkat pagi ke kantor kapan kemudian naik taksi kemudian," sambung Abimanyu.

Dua Sistem Kunci


Dalam tayangan program Kompas TV Petang, terungkap adanya dua sistem kunci yang terpasang di pintu kamar indekos ADP. 

Pertama, kunci yang dapat dibuka dengan kartu akses, terintegrasi langsung dengan gagang pintu. 

Kedua, kunci manual yang hanya dapat dioperasikan dari dalam ruangan dengan cara digeser. 

Kombinasi dua sistem kunci ini menimbulkan pertanyaan baru dalam penyelidikan. 

Berdasarkan rekaman CCTV terungkap penjaga kos yang ditemani seorang pria tengah mencongkel jendela kamar ADP sebelum akhirnya ditemukan tewas.

Dalam rekaman CCTV itu, aktivitas mencongkel jendela kamar sang diplomat berlangsung pada Selasa (8/7/2025) pukul 07.37 WIB.

Penjaga kos terlihat mengenakan kemeja putih bergaris lengan pendek dan celana pendek. 

Sementara itu, pria lainnya tampak mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jaket bomber hijau dan celana panjang hitam. 

Dalam rekaman CCTV, penjaga kos terlihat membuka paksa jendela kamar dengan cara mencongkelnya menggunakan obeng. 

Satu orang lainnya merekam dengan ponselnya sebagai dokumentasi.  Setelah berhasil membuka jendela, penjaga kos mencoba memasukkan tubuhnya melalui celah tersebut. 

Ia tampak berusaha menjangkau kunci untuk membuka pintu kamar yang terkunci dari dalam. 

Namun, upaya itu tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa kali mereka tampak kesulitan dan kewalahan. 

Pasalnya, pintu kamar korban menggunakan smart lock yang hanya dapat diakses oleh korban sendiri. 

Kedua pria itu sempat mencoba membuka pintu menggunakan kartu akses yang mereka miliki, tetapi tetap tidak berhasil. 

Setelah beberapa waktu berjibaku, mereka akhirnya berhasil membuka pintu dari dalam.  Setelah pintu terbuka, keduanya masuk ke dalam kamar. 

Tak lama kemudian, mereka keluar dalam keadaan panik.  Dalam kondisi panik, keduanya segera keluar kamar dan bergegas mencari bantuan.

Tidak ada kerusakan di Plafon 


Fakta lain yang juga terungkap adalah kondisi plafon kamar korban yang tampak rapi dan utuh. 

Tidak ada tanda-tanda kerusakan maupun jejak masuk paksa dari langit-langit kamar indekos tersebut. 

Hal ini mempersempit kemungkinan bahwa ada orang lain yang menyusup masuk ke kamar melalui jalur tidak biasa.

Siswanto Stres


Sedangkan penjaga kos bernama Siswanto sempat ketakutan saat dijemput sejumlah orang menggunakan mobil.

Ia juga curhat mengenai kematian Arya Daru Pangayunan di kamar kosnya. 

Kini, Siswanto dikabarkan mengalami stres akibat kerap ditanya mengenai peristiwa ASN Kementerian Luar Negeri yang tewas mengenaskan.

Curhatan Siswanto  dibongkar Andi, penjaga toko rokok elektronik yang berada di depan kos Arya Daru Pangayunan.

Arya Daru ditemukan meninggal dunia di kos Guest House Gondia di Jalan Gondangdia Kecil No.22, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Selasa (8/7/2025) pagi.

Andi mengatakan sosok tidak berbaju itu adalah penjaga kost bernama Siswanto.

Sosok Siswanto terekam kamera CCTV bolak-balik di depan kamar kos Arya Daru Pangayunan.

Andi menerangkan Siswanto kembali dijemput oleh sejumlah orang pada Sabtu (12/7/2025),

Namun, Andi mengaku tidak mengetahui apakah mereka merupakan anggota polisi atau bukan.

"Pas dia masuk sini, tidak lama ada yang jemput, pakai mobil. Dia sambil ngelihatin saat cabut (pergi), seperti ketakutan," terang Andi saat ditemui di lokasi, Sabtu (12/7/2025).

Siswanto menjadi sorotan usai terlihat CCTV melintas di depan kamar Arya.

"Itu penjaganya, Siswanto namanya, yang malam-malam itu buka baju nggak pakai kacamata, tetapi perawakannya dia (Siswanto)," kata Andi.

Andi berujar bahwa Siswanto kerap curhat akibat janggalnya kematian Arya.

Sebab, dirinya merupakan salah seseorang yang kerap diperiksa menjadi saksi perkara ini.

"Dia curhat, stres ditanyaiin terus. Dia nggak tahu apa-apa (soal kematian Arya)," ujar Andi.  

Sumber: tribunnews

Komentar