- Nurdin
- Yuswanto
- Richo Krafsanjani
- Ahmad Suyipno
- Bahrun
- Eko Toniansyah
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud menyampaikan, hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara melaporkan ada empat orang meninggal dan 31 penumpang selamat.
“Hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara dilaporkan 4 orang meninggal dunia dan 31 orang penumpang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan saat ini berada dalam penanganan lebih lanjut di Gilimanuk," ucapnya.
"Data nama dan keterangan korban masih dalam proses pendataan,” tutur Masyhud.
Saat ini, operasi SAR masih berlangsung dengan dukungan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi terkait.
Upaya pencarian terhadap penumpang lainnya juga masih terus dilakukan.
Adapun, proses evakuasi menghadapi tantangan berupa kondisi gelombang laut yang tinggi (2 – 2,5 meter), angin kencang, serta arus kuat di sekitar lokasi kejadian.
Diketahui ada enam kapal Polair Polda Jatim yang dikerahkan untuk pencarian korban kapal Tunu Pratama Jaya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan bahwa selain 6 kapal plus dua perahu karet, Polda Jatim juga mengerahkan Helikopter Polri untuk membantu pencarian korban Kapal KM Tunu Pratama Jaya.
"Ada beberapa peralatan yang juga digunakan di antaranya Life Jacket, Drone bawah laut, Tabung selam, Tali pertolongan, Navigasi bawah laut, Motor bawah laut dan 2 unit perahu karet,” ujarnya, Kamis, dikutip dari tribratanews.jatim.polri.go.id.
Pemantauan melalui udara tersebut juga didampingi Dirpolairud Polda Jatim Kombes Arman Asmara.
Saat berada di pelabuhan Ketapang Banyuwangi, hadir pula kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama
Selain kapal dan peralatan yang dipersiapkan, Abraham mengatakan, ada sekitar 35 personil kepolisian juga yang dikerahkan untuk bantu pencarian kapal tenggelam itu.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud menyampaikan kronologi insiden kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Rabu (2/7/2025) sekira pukul 23.35 WIB.
Masyhud memaparkan, KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dan dilaporkan mengalami kondisi distress pada pukul 23.20 WIB.
Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB.
“Adapun berdasarkan data manifest sementara, kapal mengangkut, 53 orang penumpang, 12 orang awak kapal, serta 22 unit kendaraan dari berbagai golongan,” ujar Masyhud di Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Sedangkan, operasi pencarian dan pertolongan (SAR) telah dilakukan sejak dini hari oleh Tim Gabungan dari unsur Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan.
“Hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara dilaporkan 4 orang meninggal dunia dan 31 orang penumpang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan saat ini berada dalam penanganan lebih lanjut di Gilimanuk. Data nama dan keterangan korban masih dalam proses pendataan,” tuturnya.
Saat ini, operasi SAR masih berlangsung dengan dukungan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi terkait.
Upaya pencarian terhadap penumpang lainnya masih terus dilakukan.
Proses evakuasi menghadapi tantangan berupa kondisi gelombang laut yang tinggi (2 – 2,5 meter), angin kencang, serta arus kuat di sekitar lokasi kejadian.
“Ditjen Hubla menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini dan memastikan bahwa setiap langkah penanganan dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan mengedepankan keselamatan jiwa. Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kelancaran operasi pencarian dan penyelamatan,” kata Masyhud.
Saat ini, ucap dia, telah dibuka Posko Terpadu Penanganan Evakuasi KMP. Tunu Pratama Jaya di Kantor ASDP Cabang Gilimanuk.
“Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut seiring informasi resmi dari tim SAR di lapangan,” tambah Masyhud
Sumber: Wartakota
Artikel Terkait
Kronologi Kecelakaan Bus Jemaah Umrah India di Madinah 2025: 45 Tewas, Korban & Respons Pemerintah
Cucun Ahmad Syamsurijal: Pernyataan Kontroversial Tak Butuh Ahli Gizi yang Bikin Heboh
Uang Rp 4,6 Miliar Terbakar di Polewali Mandar: Kronologi, Fakta, dan Reaksi Menkeu
Fakta Lengkap Kasus Bilqis: Peran Begendang Suku Anak Dalam & Uang Rp 85 Juta