MURIANETWORK.COM
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara milik Presiden Prabowo Subianto tiba-tiba ramai diperbincangkan. Pemicunya? Pernyataan Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, yang tanpa sengaja mengungkap soal helikopter pribadi sang presiden.
Netizen pun langsung menyelidiki. Ternyata, dalam dokumen LHKPN yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi, aset berupa helikopter itu tak tercantum sama sekali. Yang ada cuma mobil dan motor. Lalu, mana yang benar?
Semuanya berawal dari penjelasan Teddy di posko bencana Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (29/12/2025). Saat itu, dia sedang memaparkan soal pengerahan puluhan helikopter gabungan untuk penanganan banjir dan longsor di Sumatra.
“Kemarin masih ada yang nanya, beberapa kali bahkan tadi pagi, mengenai jumlah helikopter. Di mana 50 helikopter itu?” ujar Teddy.
“Jadi datanya seperti ini: ada 53 helikopter gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BNPB, lalu swasta seperti Pertamina dan lain-lain. Mereka semua sudah diterbangkan sejak awal ke tiga provinsi terdampak. Tugasnya mengangkut logistik ke daerah-daerah terpencil yang jalannya putus atau belum tersambung.”
Nah, di tengah penjelasan itu, Teddy lalu bercerita lebih jauh. Dia menyebut bahwa Presiden Prabowo ternyata juga mengerahkan helikopter pribadinya ke Aceh sejak minggu pertama bencana terjadi.
“Kalau saya boleh cerita sedikit, sejak Minggu pertama bencana, bapak presiden langsung mengirimkan helikopter pribadi beliau ke Aceh. Itu untuk digunakan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, beserta tim dan keluarganya. Silakan digunakan untuk berkeliling meninjau dampak kerusakan. Itu sejak Minggu pertama ya.”
Pernyataan itulah yang kemudian menyulut tanda tanya. Di media sosial X, salah satu akun, @ferizandra, membandingkan berita tentang pernyataan Teddy dengan tangkapan layar LHKPN Prabowo.
Artikel Terkait
Bupati Aceh Utara: Presiden Tak Tahu Ada Banjir di Sini?
Malam Tahun Baru Jakarta 2026: Drone dan Delapan Panggung Hiburan Gantikan Kembang Api
Sabotase di Jembatan Bailey Bireun Picu Kecaman Keras KSAD
Tiga Nyawa Melayang, Luka di Leher dan Pisau Jadi Petunjuk Awal di Situbondo