Suasana tegang menyelimuti Kantor Imigrasi Ketapang, Kalimantan Barat, Senin kemarin. Lima belas warga negara asal China digiring masuk dengan pengawalan ketat. Mereka diduga terlibat dalam sebuah insiden serius: penyerangan terhadap anggota TNI.
Menurut informasi yang beredar, kejadian ini bermula Minggu lalu, tepatnya 14 Desember 2025. Saat itu, empat prajurit dari Batalyon Zipur 6/SD sedang bertugas mengejar operator drone ilegal di area konsesi PT SRM, Tumbang Titi. Tiba-tiba, kelompok WNA itu muncul dan kontak fisik pun tak terhindarkan.
Serangannya bukan main-main. Mereka tak segan menggunakan parang dan bahkan senjata airsoft gun. Beberapa saksi menyebut aksi itu berlangsung brutal dan terkoordinasi.
Tak berhenti di situ, amarah mereka juga berujung pada perusakan. Aset perusahaan, termasuk mobil dan sepeda motor, dirusak dengan membabi buta. Kerusakan materialnya cukup signifikan.
Artikel Terkait
Wagub Kalbar Geram, TKA China Serang Prajurit TNI di Ketapang
Polisi Diduga Cekik Adik Ipar, Helm Pink di Sungai Jadi Tanda Tanya
Dedi Mulyadi Kagum, Janjikan Anggaran untuk Bangkitkan Kembali Gunung Padang
TNI Mundur Taktis Usai Diserang WNA China di Ketapang