"Setelah menerima informasi tersebut, pada saat itu juga Polres Pangandaran langsung menurunkan personel Piket Samapta, didampingi oleh Sat Reskrim, Intelkam, Polsek Pangandaran, BKSDA," jelas Yusdiana seperti dikutip TribunJabar.id.
Ia menambahkan bahwa seluruh proses penanganan kasus ini sudah diunggah di situs resmi Polres Pangandaran sebagai bentuk transparansi.
Cerita Susi ini langsung ramai dapat respons warganet. Banyak yang prihatin, tapi tak sedikit yang menyoroti fenomena "harus viral dulu" baru ditanggapi. "Memang apa-apa harus viral dulu," tulis seorang netizen. Yang lain ada yang kasih saran: "Lapor damkar aja bu, lebih gercep, atasannya juga responsif."
Begitulah. Dari Pangandaran, cerita duka rusa-rusa Susi berubah jadi sorotan publik, sekaligus cermin betapa komunikasi antara warga dan institusi masih seringkali tersendat.
Artikel Terkait
Misteri Biaya S3 Dosen Untag: Polisi Berharta Rp94 Juta Bisa Danai Kuliah Rp119 Juta
Dedi Mulyadi Izinkan ASN Bolos Kerja di Hari Ulang Tahun Ibu
Kisah dr. Gia: Dari Rahim Copot yang Menggegerkan hingga Karier Cemerlang di Dunia Medis
Bayi Meninggal di ICU India Diduga akibat Gigitan Tikus, Keluarga Tuntut Pertanggungjawaban