Toyota, sebagai produsen mobil terlaris di dunia, menegaskan bahwa mereka tidak tertinggal dalam adaptasi terhadap kendaraan ramah lingkungan.
Toyoda yakin bahwa mobil hybrid dan teknologi hidrogen tetap relevan, dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) tidak akan hilang begitu saja.
"Mesin pembakaran dalam pasti akan tetap ada," tambah Toyoda.
Pendekatan Toyota dalam memandang kendaraan ramah lingkungan adalah dengan menyediakan beragam pilihan untuk konsumen.
Mereka meyakini bahwa konsumen harus memiliki kebebasan untuk memilih jenis mesin yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Meskipun terdapat pergeseran menuju kendaraan listrik, Toyota berpendapat bahwa perubahan ini tidak akan terjadi secepat yang banyak orang diperkirakan.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa Toyota menolak mobil listrik. CEO Toyota, Koji Sato, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjual 1,5 juta mobil listrik per tahun pada 2026 dan meningkatkannya menjadi 3,5 juta unit pada 2030.
Langkah ini menunjukkan bahwa Toyota mengakui pentingnya kendaraan listrik dalam portofolio bisnis mereka.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojokbaca.id
Artikel Terkait
Penjualan Mobil Hybrid Anjlok 23% di Tengah Kebangkitan Pasar Otomotif Nasional
Honda Super One Mulai Tes Jalan di Indonesia, Kapan Launchingnya?
Honda Culture Indonesia Vol. 2 2025: Event Gaya Hidup & Komunitas Honda Terbesar
Gran Max Pick Up Jadi Mobil Terlaris Daihatsu Oktober 2025, Geser Dominasi Sigra