Ada juga empat pimpinan Yayasan Wahid Hasyim Semarang, yaitu Ketua I Prof H Abu Hapsin MA PhD, Ketua II Drs H Satriyan Abdu Rahman MH, Sekretaris Prof Dr KH Mahmutarom HR SH MH, dan Bendahara Dr Nor Hadi SE MSi Akt CRA CRP.
Muhlisin dalam disertasinya mengatakan, tujuan penelitian untuk menganalisis kebijakan pengembangan olahraga prestasi di Jateng dengan menggunakan sembilan pilar model “Sports Policy factors Leading to International Sporting Success” (Spliss).
''Model ini telah digunakan untuk menilai kesuksesan olahraga di 15 negara,'' katanya.
Baca Juga: Khansa Bertekad Jadi Wanita Muda ASEAN Pertama Taklukkan Gunung Aconcagua Argentina
Muhlisin menambahkan, pihaknya melibatkan 208 atlet elit, 53 pelatih dan 13 administrator atau pengurus cabang olahraga serta lembaga keolahragaan pemerintah dan non-pemerintah di bidang olahraga.
Hasil penelitian menunjukkan, dari keseluruhan 9 pilar, secara kualitatif dihasilkan skor 2,91 atau 72,9 persen dengan kategori sedang/cukup.
Skor terendah ada pilar dukungan pendanaan sebesar 2,45 atau 61,2 persen. Skor tertinggi pada pilar sistem kompetisi dengan skor 3,40 atau 85 persen.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wawasan.suaramerdeka.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Alasan Resmi Pindahnya Laga Persik Kediri vs Persebaya ke Gresik
Luciano Spalletti Bandingkan Kenan Yildiz dengan Kvaratskhelia & Di Natale: Masa Depan Cerah di Juventus
Prediksi dan Link Live Streaming Borneo FC vs Dewa United: Laga Penutup Pekan 11
Timnas U-17 Indonesia Siap Hadapi Piala Dunia 2025: Jadwal, Lawan, dan Fakta Lapangan