Di sisi lain, tim putra juga mengalami drama serupa. Mereka sempat tertinggal setelah Justin Barki kalah di laga pembuka. Suasana mencekam, tapi Rifqi Fitriadi bangkit dan berhasil menyamakan kedudukan. Semuanya kemudian bergantung pada partai ganda penentu.
Justin Barki, yang sempat tumbang di tunggal, kembali turun berduet dengan Christopher Rungkat. Dan chemistry mereka ternyata masih menyala. Mereka bermain bagus dan membawa pulang kemenangan serta medali emas.
Christopher Rungkat, atau yang akrab disapa Christo, tak lupa mengucapkan terima kasih. "Ini baru awal. Kami masih punya nomor perorangan. Mohon doa dan dukungannya agar bisa tambah lagi medali untuk Indonesia," ujarnya.
Bagi Justin Barki, momen ini sangat emosional. Ini adalah medali emas SEA Games pertamanya. "Rasanya luar biasa," akunya.
Meski jarang berlatih bersama, dia memuji chemistry dengan Christo. "Dia adalah yang terhebat dalam tenis Indonesia. Kita gak perlu ragu soal itu," sebut Justin.
Namun yang paling menyentuh adalah keputusannya setelah kemenangan. Justin mengumumkan akan menyumbangkan seluruh bonus yang diterimanya untuk korban banjir di Sumatera Utara.
"Saya punya mimpi untuk melihat semua orang di sana. Jumlahnya mungkin tidak besar, tapi saya harap bisa sedikit meringankan beban mereka," tuturnya.
Aksi mulia itu seperti memberi warna lebih pada kemenangan yang sudah manis. Dua medali emas, satu sejarah terulang, dan sebuah kepedulian yang lahir dari puncak prestasi. Sungguh hari yang sempurna untuk tenis Indonesia.
Artikel Terkait
Rizki Juniansyah Hancurkan Dua Rekor Dunia, Persembahkan Emas untuk Indonesia di SEA Games 2025
Pelukan Pelatih Malaysia Warnai Kemenangan Emas Skateboard Indonesia di SEA Games
Keputusan Berani Sabar-Reza Berbuah Emas SEA Games
Wushu Sumbang Emas ke-46, Trio Fuaiz dan Tjahyadi Sabet Nomor Duilian