Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya pemerintahan baru Suriah untuk menampilkan citra yang lebih moderat dan melepaskan diri dari masa lalu yang penuh dengan kekerasan, baik di mata rakyat Suriah sendiri maupun di komunitas internasional.
Agenda Diplomasi dan Kerja Sama Internasional
Pertemuan ini diduga kuat membahas rencana Suriah untuk bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS dalam memerangi kelompok Negara Islam (ISIS). Selain itu, Washington juga didorong untuk menjadi mediator dalam pakta perdamaian antara Suriah dan Israel, yang merupakan bagian dari upaya perdamaian yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.
Di sisi lain, Presiden Sharaa diperkirakan akan mengupayakan bantuan dana dari Amerika Serikat untuk proses pembangunan kembali Suriah, yang telah hancur akibat perang saudara yang berlangsung selama 13 tahun.
Diplomasi Ekonomi dan Langkah Internasional Lainnya
Kunjungan kerja Presiden Suriah ini juga dimanfaatkan untuk membahas kemungkinan bantuan ekonomi dengan kepala International Monetary Fund (IMF). Ini merupakan bagian dari rangkaian diplomasi ekonomi Suriah pasca-konflik.
Kunjungan ke Gedung Putih ini terjadi beberapa minggu setelah Presiden Sharaa menjadi pemimpin Suriah pertama dalam beberapa dekade yang berpidato di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Pencapaian diplomatik lainnya adalah dicabutnya sanksi PBB terhadapnya, yang diprakarsai oleh Washington.
Diplomasi Suriah juga menjangkau pihak-pihak lain, termasuk pesaing Amerika Serikat. Buktinya, Presiden Sharaa juga telah bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam pertemuan pertama sejak pemimpin lama Suriah digulingkan.
Artikel Terkait
Polda Riau Gelar Pelatihan Calon Asesor, Cetak SDM Polri Bersertifikat
Transformasi ASN: Kunci Membangun Birokrasi Kelas Dunia dengan Merit dan Digitalisasi
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Polri Ungkap Momen Pelaku Bawa 2 Tas Berisi 7 Alat Peledak dari CCTV
KPK Periksa Sekda & Kabag Protokol Riau Terkait Kasus Korupsi Gubernur Abdul Wahid