Komitmen Indonesia di COP30: Perangi Pembalakan Liar & Perdagangan Satwa Ilegal

- Kamis, 06 November 2025 | 00:10 WIB
Komitmen Indonesia di COP30: Perangi Pembalakan Liar & Perdagangan Satwa Ilegal

"Ke depannya, kami ingin memastikan upaya global tidak mengakibatkan hambatan yang tidak disengaja terhadap perdagangan legal atau pembangunan ekonomi. Kami mengusulkan mekanisme evaluasi berkala untuk menilai dampak, mengidentifikasi praktik terbaik, dan menegakkan prinsip 'no one left behind'," tuturnya.

Kesiapan Indonesia di Forum Lingkungan Global

Hashim, yang merupakan adik kandung Presiden Prabowo Subianto, juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai forum lingkungan global mendatang. Beberapa forum yang disebutkan termasuk Sidang ke-7 United Nations Environment Assembly (UNEA-7), Kongres Kejahatan PBB ke-15 (UN Crime Congress), serta Konferensi ke-13 Negara Pihak Konvensi PBB tentang Kejahatan Terorganisir Transnasional (UNTOC COP-13).

Dukungan dari Menteri Kehutanan

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memberikan apresiasi terhadap pernyataan Hashim. Ia menilai pidato tersebut telah menggambarkan dengan jelas posisi Indonesia dalam memberantas perdagangan satwa liar internasional.

Menurut Raja Juli Antoni, komitmen pribadi Hashim terhadap konservasi satwa liar juga patut diacungi jempol. "Lebih dari itu, Pak Hashim bukan hanya Utusan Khusus membidangi Perubahan Iklim dan Energi. Beliau memang pecinta satwa. Beliau merogoh sakunya sendiri untuk membiayai konservasi baik di Kaltim, Riau dan Sumbar yang sudah saya kunjungi," ujarnya.

Dukungan nyata Hashim Djojohadikusumo dalam pendanaan konservasi dari dana pribadi di beberapa wilayah Indonesia semakin memperkuat kredibilitasnya dan komitmen Indonesia dalam pertempuran global melawan kejahatan lingkungan.


Halaman:

Komentar