Operasi ini rencananya berjalan selama 14 hari, dari tanggal 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Tapi Jauhari menyisipkan catatan: kalau situasi berkembang, operasi bisa saja diperpanjang. Fleksibilitas jadi kunci.
Ada juga aturan khusus terkait lalu lintas. Selama periode Nataru, operasional truk tambang dan angkutan berat lainnya akan dibatasi. Kebijakan ini hasil rapat koordinasi dengan pemda dan sudah punya payung hukum Surat Keputusan Bersama.
“Penindakan tegas akan kami berikan untuk setiap pelanggaran, baik lalu lintas maupun perizinan,” tegasnya tanpa basa-basi.
Di sisi lain, Kapolres juga menyampaikan imbauan untuk warga. Dia meminta masyarakat yang mudik atau liburan panjang untuk koordinasi dengan Bhabinkamtibmas setempat jika rumahnya akan kosong. Langkah kecil ini bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Layanan unggulan lain yang disediakan adalah penitipan kendaraan.
“Kami menyediakan layanan penitipan motor maupun mobil. Bisa di Polsek atau langsung ke Polres Metro Tangerang Kota,” pungkas Jauhari, menutup penjelasannya.
Dengan segala persiapan itu, harapannya jelas: momen sukacita Nataru bisa berlangsung aman dan lancar untuk semua.
Artikel Terkait
Trump Ganyang ISIS di Suriah, Klaim Dapat Dukungan Penuh Rezim Assad
AS Balas Dendam di Suriah, Hujani 70 Target ISIS Usai Serangan Mematikan di Palmyra
Angin Kencang dan Hujan Deras Rusakkan Belasan Rumah di Desa Sirnagalih
Denpasar Ganti Kembang Api dengan Gamelan untuk Sambut 2026