Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan sebuah langkah konkret. Sebanyak 600 tenaga medis dokter umum, spesialis, dan perawat akan segera dikirim ke daerah-daerah yang porak-poranda akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Mereka akan diterjunkan ke rumah sakit dan puskesmas yang paling membutuhkan.
Yang menarik, pengiriman ini akan dilakukan secara bergilir. Setiap dua pekan, akan ada tim baru yang berangkat. "Kita batch pertama akan memberangkatkan 600 orang," jelas Budi. "Sebanyak 450 di antaranya sudah siap diberangkatkan minggu ini."
Rencananya, Kemenkes akan berkoordinasi dengan TNI untuk urusan logistik dan transportasi. Bahkan, Menkes dengan nada sedikit bercanda menyebut kemungkinan menggunakan pesawat Hercules. "Kalau diangkutnya pakai Hercules juga bisa, biar mereka merasakan Hercules," katanya.
Soal dari mana saja para relawan ini berasal, jaringannya cukup luas. Rekrutmen dibuka melalui organisasi profesi dan sejumlah fakultas kedokteran ternama. Mulai dari UGM, FK UI, hingga perguruan tinggi di bawah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. "Kita buka secara luas. Kita punya database relawan," tutur Budi.
Menkes juga memberi penghargaan khusus. Ia menganalogikan tugas mereka seperti operasi militer bagi prajurit. "Jadi nanti dikasih penghargaan, seperti sudah ikut operasi kemanusiaan," tambahnya.
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan Bencana Sumatera Masih Terkendali, Darurat Nasional Belum Diperlukan
CEO Danone Blusukan ke Tapteng, Tinjau Langsung Dampak Banjir dan Longsor
Tragis di Duren Sawit: Wanita Tewas Terpental, Minibus Kabur Usai Tabrak Korban
Sidang Delpedro Cs. Dimulai, Tuduhan Penghasutan Mengawali Proses Hukum