Suasana perayaan Hanukkah di Pantai Bondi, Sydney, berubah jadi mimpi buruk Minggu malam lalu. Lima belas nyawa melayang dalam sebuah penembakan massal yang menargetkan kerumunan warga. Pelakunya? Seorang ayah dan anaknya.
Menurut keterangan polisi, sang ayah yang berusia 50 tahun itu ternyata memiliki izin resmi untuk menyimpan enam senjata api. Senjata-senjata itulah yang diduga kuat digunakan untuk mengobrak-abrik pesta itu.
Guncangan akibat tragedi ini langsung terasa hingga ke jantung politik Australia. Tak sampai 24 jam setelah kejadian, Perdana Menteri Anthony Albanese sudah angkat bicara. Di hadapan para wartawan pada Senin (15/12), dia dengan tegas mengusulkan undang-undang senjata api yang lebih keras.
"Pemerintah siap mengambil tindakan apa pun yang diperlukan. Termasuk di dalamnya adalah kebutuhan akan undang-undang senjata api yang lebih ketat,"
Artikel Terkait
Pasar Kramat Jati Terbakar, Pedagang Terima Santunan Rp 5 Juta
Separator Busway Hancur Dihantam Truk Boks di Jatinegara
Tito Pastikan Bantuan Tunai Bencana Langsung ke Korban, Rp268 Miliar Telah Cair
Polri Prediksi Puncak Arus Mudik Natal 2025 pada 20 dan 24 Desember