Sudah delapan belas hari berlalu, namun Lea Filanie masih belum ditemukan. Perempuan berusia 59 tahun itu, seorang pendeta di Desa Hutanabolon, Tapanuli Tengah, hilang tersapu banjir bandang yang melanda wilayahnya.
Menurut penuturan putrinya, Betty Trifena Ritonga, segalanya terjadi begitu cepat pada Selasa, 25 November lalu. Saat itu, Lea dan suaminya, Irawnner Muda Ritonga yang juga seorang pendeta baru saja menyantap sarapan di rumah dinas mereka. Rumah itu berdiri persis di samping Gereja GPdI Hutanabolon.
Tiba-tiba, suara keras mengguncang hening pagi itu.
"Di rumah, di GPdI Hutanabolon, saat itu bapak dan mamak sama-sama di rumah habis sarapan," kenang Betty.
"Didengar bapak ada kayu nabrak gereja."
Mendengar itu, sang ayah langsung berlari keluar. Ia berusaha memanggil istrinya yang sedang asyik video call dengan menantunya di dalam kamar. Tapi semuanya sudah terlambat. Arus air dan lumpur yang datang tiba-tiba itu terlalu dahsyat, menyapu bersih gereja dan rumah itu dalam sekejap.
Artikel Terkait
Miliaran Rupiah Raib, 207 Korban Terjerat Modus Wedding Organizer Palsu
Kampus Brown Berduka: Dua Mahasiswa Tewas dalam Penembakan Malam yang Mencekam
Gunungan Sampah di Kolong Flyover Ciputat, Warga Tutup Hidung dan Menunggu Solusi
Tembakan Pecah di Dekat Kampus Brown, Warga Diberondong Imbauan Lockdown