“Saya nggak melihat langsung saat itu,” ujarnya. Tapi instingnya langsung bekerja. Ia memprediksi tebingan di bibir Sungai Batang yang tingginya sekitar 20 meter bakal ambrol diterjang banjir bandang. Andre dan kapolsek pun berlari, menyelamatkan warga.
“Tebing di sebelah kiri saya waktu itu mau longsor. Makanya saya teriak, cepat ayo kita keluar!”
Air pun datang menerjang. Bukan air biasa, melainkan gelombang dahsyat bak ombak lautan. Debitnya mencapai puluhan meter, bergulung-gulung penuh amukan. Di dalamnya, hanyut kayu gelondongan dan bebatuan besar yang ikut mengamuk.
“Seperti ombak,” tutur Andre menggambarkan kengerian itu. “Bergulung persis ombak di pantai. Makin tinggi, makin tinggi, membawa kayu dan batu-batu besar.”
Semua yang ada di bibir sungai luluh lantak. Ketinggian air yang menghantam segala sesuatu di sekitarnya, meninggalkan kesaksian mengerikan yang tak mudah dilupakan.
Artikel Terkait
Brimob Riau Bersihkan Surau dan Pondok Quran di Tengah Reruntuhan Galodo
Sopir Pengganti Program Makan Bergizi Diduga Salah Injak Gas, 20 Korban Terluka
Kapolri Turun Langsung, Tinjau Dapur Umum dan Posko Kesehatan di Pengungsian Aceh
Tito Karnavian Siagakan Daerah Hadapi Arus Libur dan Cuaca Ekstrem Nataru