BMKG Ungkap Puncak Hujan dan Ancaman Cuaca Ekstrem Jelang Nataru

- Selasa, 09 Desember 2025 | 08:10 WIB
BMKG Ungkap Puncak Hujan dan Ancaman Cuaca Ekstrem Jelang Nataru

Musim hujan di Indonesia memang sudah di depan mata. Tapi tahukah Anda, puncaknya bakal datang pada waktu yang berbeda-beda di tiap daerah? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja merilis prediksinya, dan ada beberapa periode krusial yang perlu diwaspadai.

Dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Senayan, Senin lalu, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani membeberkan detailnya. Menurutnya, intensitas hujan tinggi banget bahkan bisa mencapai 300 sampai 500 milimeter per bulan akan mengguyur Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. Periode rawan ini diprediksi berlangsung dari Desember nanti hingga Januari 2026.

"Sedangkan Kalimantan ini sebagian besar wilayahnya memiliki musim hujan sepanjang tahun," sambung Faisal.

Kalau dirinci, puncak hujan untuk Lampung, Bengkulu, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara paling keras terjadi antara Januari hingga Februari tahun depan. Sementara untuk sebagian besar Sumatera kecuali Bengkulu dan Lampung justru puncaknya lebih awal, yaitu pada Desember 2025 ini.

Lalu, bagaimana dengan momen Natal dan Tahun Baru? Faisal mengungkap, atmosfer kita sedang tidak stabil. Ada beberapa fenomena yang saling bertaut: Monsun Asia, anomali Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer, sampai potensi bibit siklon tropis di selatan Indonesia. Belum lagi pengaruh La Nina lemah dan IOD negatif.

"Potensinya, hal tersebut di atas, dinamika tersebut dapat meningkatkan potensi intensitas curah hujan, utamanya pada minggu kedua Desember 2025 hingga minggu pertama Januari 2026," jelasnya.

Dia menambahkan, aktifnya Gelombang Rossby dan Kelvin juga memicu pertumbuhan awan hujan lebat di Sumatera bagian Selatan, Jawa, dan Papua. MJO punya andil besar meningkatkan hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi, terutama di Jawa, Kalimantan, sebagian Sulawesi, dan Papua.

Yang bikin waspada, saat ini ada dua bibit siklon aktif di sekitar Indonesia. Salah satunya, kode 93W di Laut Filipina, diperkirakan akan melemah dalam tiga sampai empat hari ke depan.

Peringatan untuk Penerbangan dan Pelayaran Saat Nataru

Nah, buat yang punya rencana mudik atau liburan lewat udara dan laut, perlu ekstra hati-hati. BMKG mengimbau operator transportasi untuk mewaspadai gangguan cuaca signifikan selama periode liburan ini.

"Pada bulan Desember itu rute penerbangan yang perlu diwaspadai yaitu di sekitar Laut Natuna Selatan, Selat Karimata, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Banda, dan Papua bagian Utara," kata Faisal.


Halaman:

Komentar