Memasuki Januari, potensi awan cumulonimbus (Cb) yang berbahaya bagi penerbangan bergeser ke sekitar Samudra Hindia, Barat Sumatera, Selatan Nusa Tenggara, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Banda, Laut Arafura, hingga Papua.
Gelombang laut juga diperkirakan meninggi. BMKG mendeteksi ketinggian gelombang bisa mencapai 2,5 meter di beberapa perairan.
"Kami telah mengobservasi dan menganalisis, pada bulan Desember gelombang sedang, yaitu pada ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter, diprediksi terjadi di perairan Barat dan Selatan Sumatera, Selat Sunda, perairan Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, kemudian perairan Utara Kepulauan Anambas, Natuna, serta Samudra Pasifik Utara dan Halmahera hingga Papua," jelasnya.
Pada Januari nanti, wilayah yang perlu diwaspadai hampir serupa, meliputi perairan Barat Sumatera, Selat Sunda, Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, Utara Anambas Natuna, Laut Natuna Utara, Laut Halmahera, Kepulauan Sangihe Talaud, serta Utara Papua Barat hingga Samudra Pasifik Utara dari Halmahera Papua.
Waspada Banjir Rob di Pesisir
Bukan cuma hujan dan gelombang. Ancaman banjir rob juga mengintai sepanjang pesisir dalam periode Nataru ini. Faisal menyebut, fenomena astronomi seperti fase Perigee dan Bulan Purnama awal Desember, serta bulan baru di tanggal 20 Desember, jadi pemicunya.
"Ini memicu kenaikan muka air laut yang dapat menyebabkan banjir rob, beberapa sudah diberitakan terjadi di Utara Jakarta," sambungnya.
Rentang waktu 29 November sampai 3 Desember, wilayah yang berpotensi terdampak adalah pesisir Sumatera bagian Timur-Selatan, Kalimantan bagian Barat-Selatan, dan Pantura Jawa. Kemudian, dari 2 hingga 10 Desember, area bahayanya meluas ke pesisir Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan sebagian Maluku.
"Kemudian pada 5 sampai 15 Desember ini juga masih terjadi terutama di Banten, Jakarta, pesisir Utara Timur Jawa, serta beberapa wilayah di Kepulauan Riau dan Kalimantan. Selanjutnya 6 sampai 12 Desember juga terjadi di Pantai Utara Jakarta, Banten, dan Pantura Jawa Barat," papar Faisal.
Informasi selengkapnya bisa disimak dalam program detikPagi edisi Selasa (09/12/2025). Program ini tayang live Senin hingga Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB.
"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"
Artikel Terkait
Baju Warga Berbaris di Apel Gabungan Polres Tanjung Priok
Gus Yahya Gelar Pleno NU, Abaikan Keputusan Pemberhentian
Cucun Syamsurijal Desak Normalisasi Sungai dan Huntara di Pidie Jaya
Bahlil Minta Kader Golkar Siapkan Payung Sebelum Bencana Datang